Bekal Siti Aminah Untuk Putranya Muhammad saw
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Siti Aminah membekali putranya Muhammad saw dengan sejumlah keterampilan hidup sejak bayi. Muhammad saw diasuh oleh seorang wanita dari bani Saad yaitu Halimah. Apa yang dipelajari yaitu bahasa Arab murni. Bahasa yang dipelajari dan kembangkan oleh leluhurnya yaitu Nabi Ismail di Mekah.
Keterampilan berbahasa bagi bangsa Arab saat itu merupakan keterampilan yang luar biasa. Menjadi kebanggaan dan kemuliaan kaumnya. Pusat keramaian dan pasar menjadi panggung para penyair dan orator untuk mengangkat kemuliaan kabilahnya terhadap kabilah lainnya. Para penyair dan orator yang bisa membangkitan kefanatikan dan kecintaan buta pada kabilahnya.
Keterampilan bahasa yang membuat Nabi Musa merekomendasikan kepada Allah agar saudara Harun diangkat menjadi Nabi. Bahasa seni menembus, menggugah, menyadarkan dan membuka hati, akal dan jiwa manusia. Bahasa menunjukkan tingkat kecerdasan, ilmu dan derajat keluhuran seseorang.
Keterampilan berbahasa Rasulullah saw bagian dari kemukjizatannya. Allah membimbingnya dengan wahyu. Sehingga, tak ada yang bisa menyamai keindahannya, bobot dan hakikatnya yang mendalam dalam ungkapan yang sederhana. Para pemuka Quraisy pun bingung, apa yang akan dituduhkan kepada Rasulullah saw? Mereka pun harus melakukan rapat akbar untuk memutuskannya agar terasa logis dan ilmiah.
Allah memberikan otoritas kepada Rasulullah saw untuk menyampaikan "wahyu" Allah dengan redaksi bahasannya sendiri untuk menjelaskan makna Al-Quran. Otoritas ini disebut hadist. Derajatnya satu tingkat dibawah Al-Qur'an. Adakah selain Rasulullah saw yang diberi otoritas setinggi ini? Malaikat Jibril pun tidak diberikan. Jibril harus menyampaikan sesuai dengan redaksi dari Allah.
Para pemuka Quraisy harus membututi Rasulullah saw kemana pun beliau pergi untuk memutarbalikan yang diungkapkan oleh Rasulullah saw. Membuat pengumuman agar menghindar, membuat hiruk pikuk untuk pengalihan hingga menutup telinga bila Rasulullah saw berbicara.
Saat Rasulullah saw berbicara, semuanya terdiam. Tak ada yang berani berbicara yang suaranya lebih tinggi dari Rasulullah saw. Salah satu karakter Rasulullah saw adalah Tabligh, seni berbahasa sehingga merubah hati, jiwa, akal, pemikiran dan mind set hanya dengan ungkapan yang sederhana. Inilah bekal yang telah disiapkan oleh ibunya Siti Aminah, untuk putranya yang masih bayi bagi yang tercinta Muhammad saw.
0 komentar: