Apakah Ada Kesulitan Hidup?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apakah ada kesulitan hidup? Bukankah bersama kesulitan ada kemudahan? Bukankah rezeki itu sudah dijamin? Bukankah alam semesta sudah ditundukkan dan diperintahkan untuk melayani manusia? Bukankah malaikat selalu menjaga? Bukankah doa dijamin terkabul?
Seluruh makhluk hidup sudah dipasangkan. Semua urusan dalam gengaman Sang Maha Pengasih dan Penyayang. Bila bertakwa, seluruh urusan akan berakhir pada kebaikan dan dimudahkan. Setiap penyakit ada obatnya. Adakah kesulitan dalam kehidupan ini?
Andai pun ada persoalan di muka bumi, semuanya remeh dan mudah. Hanya butuh bertawakal, berdoa, bersabar dan berikhtiar saja. Mengapa Allah hanya menurunkan satu rahmat-Nya di dunia ini? Dengan satu rahmat-Nya, binatang buas yang tak berakal dan memiliki jiwa kemanusiaan pun jadi memiliki kasih sayang?
Mengapa Allah menyisakan 99 rahmat-Nya untuk di akhirat? Mengapa tidak seluruhnya di muka bumi? Coba perhatikan dalam Al-Qur'an, suasana apa yang paling sering dikisahkan? Hiruk pikuk apa yang paling mencekam dan paling banyak dikisahkan?
Para ulama Tafsir, sering menghubungkan pentingnya sebuah tema dalam Al-Qur'an dikaitkan dengan seberapa kali atau sering tema itu diungkapkan? Dalam surat Al-Fatihah, persoalan kehidupan apa yang pertama kali diungkapkan? Tentang Hari Pembalasan. Itulah tema terbesar kehidupan manusia.
Dalam kitab Riyadhus Salihin pada bab Harap atau Raja, hadist-hadist tentang apa yang dihimpun oleh Imam Nawawi? Tentang pengampunan Allah akan dosa-dosa. Tentang kemudahan Allah bagi hamba-Nya untuk meraih Surga. Inilah hakikat persoalan yang paling pelik. Dalam kondisi yang pelik pun, Allah memberikan kemudahan, apakah ada kesulitan kehidupan di dunia ini?
Hiruk pikuk persoalan hidup manusia bukanlah di dunia, tetapi saat sakratul maut, alam barzah dan hari pembalasan. Untuk hal ini, Allah menyediakan 99 Rahmat-Nya dan Syafaat dari Rasulullah saw. Persoalan hidup di dunia hanya satu, bisakah diri ini menjadi Hamba dan Khalifah Allah di muka bumi? Selain itu bukan persoalan.
0 komentar: