Apa Hasil Capaian Peradaban?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dalam kondisi seperti apa para Nabi dan Rasul diutus? Rasulullah saw bersabda saat para Sahabat berkumpul karena mendengar Abu Ubaidah bin Jarrah datang dari Bahrain membawa harta yang banyak, "Yang aku khawatirkan jika dunia dibentangkan untuk kalian, sebagaimana telah dibentangkan bagi orang-orang sebelum kalian. Kalian bersaing, sebagaimana mereka bersaing, lalu dunia membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka."
Dalam kondisi seperti apa Nabi Yusuf, Nabi Musa dan Harun diutus ke negri Mesir? Dalam kondisi seperti apa para Nabi dan Rasul diutus ke kaum Aad, Tsamud dan Saba? Dalam kondisi apa Nabi Daud dan Sulaiman diutus ke Bani Israel? Sebagian besar mereka telah berhasil membangun peradaban. Apa yang terjadi dengan peradaban yang sudah dibangun?
Disorientasi peradaban. Kebimbangan dan kebingungan peradaban, untuk apa peradaban yang sudah dicapai? Nabi diutus saat kaum Saba sudah memiliki peradaban yang sebelah kiri dan kanannya ditanami kebun-kebun. Perjalanan di kota-kota pada siang dan malam hari dengan aman, nyaman dan mudah. Hasil perdagangan yang melimpah. Lalu, yang telah dicapai untuk apa lagi? Ada stagnasi dan kejumudan peradaban.
Muncul keanehan prilaku pada kaum Saba mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami." Muncul karakter kekafiran. Prilaku yang merusak yang merebak akibat tak tahu untuk apa capaian peradaban itu. Muncul ragam penyimpangan dan keanehan prilaku.
Kaum Aad, mereka membangun rumah-rumah yang tinggi hanya untuk bermain-main. Membangun benteng agar kematian tidak menghampiri. Sebagai tempat penyiksaan dengan kebengisan dan kekejaman yang luar biasa. Saat ini, kemajuan infrastruktur, ilmu dan teknologi yang telah diraih untuk apakah?
Bagaimana dengan kaum Tsamud? Apa hasil akhir dari rumah yang dipahat di gunung-gunung-gunung? Muncul karakter merajalela melakukan kerusakan. Kaum Nabi Shaleh, di puncak kemajuan ekonomi berakhir dengan monopoli dan merusak timbangan atau ketidakadilan ekonomi. Muncul banyak ketimpangan.
Tanpa bimbingan wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw, apapun jenis peradaban yang dibangun manusia akan berakhir pada penyimpangan, penyelewengan, kerusakan dan kezaliman. Tujuan peradaban kandas karena tak tahu lagi untuk apa kehidupan? Bagaimana membangun sistem peradaban yang tidak merusak manusia? Karya manusia pada akhirnya merusak manusia itu sendiri tanpa bimbingan wahyu Allah.
0 komentar: