Pondasi Barat dan Islam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar l
Darimana peradaban Barat dimulai? Darimana peradaban Islam dimulai? Langkah awal menentukan perjalanan selanjutnya dan menentukan hasil akhir. Langkah awal membentuk esensi, substansi, prinsip dan paradigma.
Langkah awal membangun falsafah, pondasi dan pijakan yang akan mewarnai seluruh langkah. Itulah sebab mengapa dalam setiap kajian keilmuan dan peradaban selalu mempelajari asal usulnya. Itulah mengapa muncul teori Charles Darwin untuk menopang teori kebenaran peradaban Barat? Komunisme Uni Soviet pun membangun teori bahwa teorinya sama dengan karakter pertumbuhan pohon yang ada di alam semesta agar teorinya dianggap bersifat universal yang menjadi salah satu landasan kebenaran sebuah teori.
Barat memulai langkahnya dengan penghancuran ajaran Gereja. Tak disisakan sedikitpun dalam membangun pondasinya. Ajaran gereja dihancurkan total. Dibangun peradaban baru atas dasar empiris-positivisme. Hanya mengakui yang bisa diamati dan dirasakan oleh panca indra serta membuang ketuhanan.
Peradaban Islam sudah ada sejak Nabi Adam diutus Allah ke muka bumi. Pelanjut dari apa yang sudah disampaikan oleh Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. Saat Rasulullah saw diutus ke Mekkah, kehanifan dan adat istiadat kaum Quraisy yang baik yang sesuai dengan wahyu tetap dijaga. Ajaran para Nabi dan Rasul terdahulu, ada yang tetap dilanjutkan dan ada juga yang disesuaikan dengan zaman melalui bimbingan wahyu Allah.
Islam tidak pernah menghancurkan total yang sudah ada. Bila sesuai dengan wahyu Allah akan tetap dijaga dan dikembangkan sesuai zamannya. Di setiap wilayah dan zaman, Islam memiliki citarasa dan warna yang berbeda namun dengan pondasi yang sama. Terus bergerak mengarungi zaman dan tantangan dengan poros yang sama. Inilah wilayah ijtihad. Yang semuanya mendapatkan pahala dari Allah baik benar maupun salah.
Saat Barat menghancurkan ajaran gereja, maka mereka harus mencari dan membangun pondasi yang baru. Berapa lama membangun pondasinya? Dapatkah menemukan pondasinya? Benarkah pondasinya? Dapatkan pondasinya menjadi pijakan tuntas dan efektif untuk menyelesaikan persoalan hidup manusia secara universal dan komprehensif? Inilah kegalauan yang terus menyelimuti Barat. Bisakah menuntaskan pembangunan peradaban dengan pondasi yang rapuh?
Dengan akal dan panca indra, Barat mengarungi hidupnya. Tanpa ada pembimbing, pelindung dan penolong Barat mengarungi kehidupan. Barat bergerak sendirian di tengah carut marutnya kehidupan. Sedangkan Islam memadukan wahyu, hati, akal dan panca indra dalam mengarungi kehidupan. Dengan pembimbing, pelindung dan penolong dari Allah. Peradaban mana yang akan membahagiakan dan memakmurkan kehidupan?
0 komentar: