Mengobati Kepanikan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kondisi terpanik adalah saat tak berdaya namun diburu oleh penguasa zalim, bengis juga yang perkasa. Siksaan menunggu. Nyawa terancam. Banyak kisah para Nabi dan Rasul yang menggambarkan kondisi ini.
Saat terpanik, jiwa diliputi ketakutan luar biasa. Akal mati. Keputusan membabi buta secara serampangan. Dalam kondisi ini, Syetan dan hawa nafsu sangat mudah menggoda seperti mempermainkan bola. Musuh sangat mudah mengalahkan bahkan menangkapnya. Semua tindakan dan perilaku tidak terukur.
Romawi dan Persia terkalahkan. Mongol terkalahkan. Padahal mereka memiliki semua kekuatan yang melampaui kemampuan kaum Muslimin, apa penyebabnya? Kepanikan mengepung pasukan Romawi, Persia dan Mongol. Dalam kepanikan, kekuatan sehebat dan sebesar apapun menjadi tak berguna.
Mengapa kaum Muslimin hampir terkalahkan di perang Uhud? Kepanikan karena berita terbunuhnya Rasulullah saw. Mengapa kemudian berbalik mengejar pasukan Quraisy? Mengapa kaum Muslimin yang panik saat serbuan mendadak saat perang Hunain, bisa berbalik mengalahkan musuhnya? Caranya merubah kepanikan menjadi ketentraman.
Di perang Uhud, dalam kepanikan para Sahabat berkata, "Kita mengikuti jejak Rasulullah saw, bila Rasulullah saw syahid mengapa kita tidak menikmati kesyahidan juga," Saat perang Hunain, dalam kepanikan Rasulullah saw memerintahkan pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib, agar memanggil para Sahabat yang telah berbaiat pada Rasulullah saw.
Dalam kejaran raja yang kejam, Ashabul Kahfi berdoa agar dilimpahkan rahmat Allah dan meminta petunjuk yang sempurna dalam urusannya. Dalam kejaran Kafir Quraisy, Rasulullah saw berdoa agar masuk dan keluar dari persoalan dengan cara terbaik dan mendapatkan kekuasaan yang bisa memberikan kemanfaatan bagi semua orang.
Dalam kejaran Firaun, Nabi Musa berdoa memohon kebaikan dari sisi Allah. Yakin terhadap janji Allah bahwa mereka tidak akan terkejar. Terus menjaga dan mentaati perintah Allah. Allah menjadi tempat bergantung. Ketentraman itu selalu ada dalam kondisi yang paling terpanik sekalipun. Bila panik hilang, kemudahan dan kemenangan pun datang.
0 komentar: