Mengikuti Teka-Teki Allah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bila keputusan tidak lagi berdasarkan hawa nafsu. Bila keputusan diambil setelah dzikir shalat. Saat ajakan tersebut berasal dari seseorang yang keikhlasan terjaga. Sedangkan diri masih ada sedikit kebimbangan karena pertimbangan legalitas dunia. Apakah tetap mengikuti ajakan tersebut?
Mencoba mengikuti teka-teki Allah. Mencoba membuang keraguan. Mencoba bertawakal. Mencoba meniti teka-teki kehidupan tersebut. Kemana Allah akan membawa perjalanan ini?
Kemana kehidupan ini akan berakhir? Niat awal menjadi cerminan. Niat awal menjadi proyeksi akan hasilnya. Tetap teguh. Tetap berprasangka baik. Tetap bersungguh-sungguh. Hasil akhir akan tetap yang terbaik. Pergolakan hidup tidak akan pernah sia-sia.
Allah itu Maha Terpuji. Allah itu benar. Firman-Nya benar. Takdir-Nya pun diliputi kebenaran. Tak ada takdir yang salah. Allah Maha Teliti. Allah Maha Mengetahui.
Jangan mengukur hidup dengan untung atau rugi. Jangan ditimbang dengan maslahat dan mudharat ego diri. Timbang dengan ukuran syariat. Timbangan dengan halal atau haram. Timbang dengan keridhaan Allah. Itulah ukuran yang hakiki.
Masa depan itu jelas dan pasti, walaupun liku-liku tak pernah terduga. Caranya, lihatlah dan rasakan hati, adakah kejernihan dan keikhlasan? Adakah keridhaan dan keyakinan? Gambaran masa depan adalah perwujudan dari gambaran suasana hati sehari hari.
Hidup memang penuh teka-teki, ikuti saja alurnya dengan bertawakal. Di dalamnya banyak tarbiyah dari Allah. Banyak ujian untuk melihat kualitas jiwa. Banyak bimbingan, pimpinan, kemudahan dan pertolongan dari Allah.
0 komentar: