Khusnul Khatimah Menjemput Rezeki
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Akhirnya, Allah membimbingku ke pertanian, semoga ini bentuk perjalanan khusnul khotimah dalam menjemput rezeki. Terjun bekerja di ragam perusahaan dari Kantor Akuntan Publik, Multi Finance, Grosir, dan Retail hingga membuka usaha sendiri. Namun ketentraman itu ada di pertanian.
Dalam pertanian ada kebanggaan. Ada patriotisme kebangsaan. Bagaimana membangun ketahanan pangan? Bagaimana menyiapkan sesuap makanan? Ingat pesan Bung Hatta saat baru memproklamasikan kemerdekaan. Bagaimana mengisi perut rakyat Indonesia?
Di pertanian, merasakan 100 persen "Kehalalannya". Saat bekerja, ada yang pendapatan usahanya haram, pembiayaannya haram. Pendapatan usahanya tercampur halal dan haram, pembiayaannya haram hingga praktek bisnisnya pun haram. Ada Pendapatan dan pembiayaannya halal, namun praktek bisnisnya syubhat. Di pertanian, pendapatan, pembiayaan dan praktek bisnisnya halal. Semoga ini langkah awal menuju Wara di sisa kehidupan ini.
Dalam kondisi apa pun, pertanian paling menjanjikan. Andai krisis berkepanjangan, minimal perut masih terganjal oleh singkong atau dedaunan. Seperti saat Rasulullah saw dan para Sahabat yang diblokade secara ekonomi dan sosial oleh Musyrikin Mekah, bisa bertahan dengan memakan dedaunan kering.
Dalam pertanian, urusan perut "tak perlu uang". Semuanya tersedia di kebun. Semua berputar hanya dalam satu siklus. Di akhir zaman, Rasulullah saw mengingatkan agar terus bertahan bersama kaum muslimin walaupun harus menggigit akar pohon. Bukankah banyak sumber karbohidrat yang bersumber dari akar tanaman? Kebersamaan bersama Muslimin yang harus ditopang oleh kekuatan pangan.
Banyak sedekah yang tak terduga. Banyak sedekah yang tak dianggap sedekah. Bahkan diri sendiri pun tidak sadar bahwa itu sedekah. Sedekah oksigen. Sedekah air tanah. Sedekah pada tumbuhan dan hewan dalam satu rantai makanan dan ekosistem. Dicuri pun sedekah dan tak tahu bahwa ada yang dicuri.
Yang lebih luar biasa lagi, Allah menganugerahkan ilmu pertanian, pengolahan tanah dan pengelolaan hama dari Al-Qur'an. Memahamkan kenyataan akhirat, kepalsuan dunia, ragam solusi kehidupan dengan fenomena praktek pertanian. Inilah spiritualitas pertanian.
0 komentar: