Jaminan Sosial Mandiri Muslimin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dalam Al-Qur'an, berbuat baik kepada kerabat itu tanpa syarat. Sedangkan berbuat baik kepada orang lain ada sekala prioritasnya, yatim, miskin dan ibnu sabil. Berbuat baik ada skala prioritas yang terdekat pula. Mulai dari keluarga, tetangga dan terus meluas. Itulah konsep jaminan sosial yang mandiri yang tumbuh pada diri muslimin seandainya negara tidak ikut campur tangan.
Seorang direktur perusahaan ternama berkata bahwa teman itu lebih berharga daripada kerabat. Saat memiliki reputasi, kekayaan dan jabatan, banyak yang mendatangi pada saat terpuruk yang ada hanya tinggal keluarga dan kerabat. Berbuat baik pada kerabat mendapatkan pahala silaturahmi dan sedekah. Kerabat pun ujian dari Allah bisakah tetap berbuat ihsan dengan segala tingkah polanya?
Pengalaman selama Covid-19 dan mengolah lahan pertanian beberapa tahun memberikan arti mendalam tentang kekuatan kerabat. Bertahan dalam gonjang ganjing kehidupan. Bertahan dalam pengolahan lahan yang jauh dan bermodalkan besar, ternyata bisa terus berlanjut dengan semangat kerabat dekat.
Abu Bakar Shidiq terus menopang kerabat dekatnya walaupun pada saat fitnah Hadistul Ifki ada kerabat dekatnya yang justru menjadi salah satu yang menyebarkan isu tentang Siti Aisyah. Hingga wafatnya Abu Bakar Shidiq, dia terus menopang kerabatnya.
Nabi Nuh tetap bersama istrinya. Nabi Luth tetap bersama istrinya. Nabi Ibrahim tetap bersama ayahnya. Nabi Yusuf tetap membantu saudara-saudaranya yang berkhianat. Rasulullah tetap membantu kafir Quraisy saat musim paceklik menerjang Mekkah. Itulah tanggungjawab terhadap orang dan kerabat yang terdekat. Membantu dan menopang keluarga dan kerabat dekat itu tanpa syarat.
Rasulullah saw mendahulukan tanggungjawab kepada keluarga dan kerabat terdekat daripada jihad. Jihad itu tanggungjawab negara dan masyarakat. Sedangkan keluarga dan kerabat itu tanggungjawab pribadi. Bila negara dan masyarakat tidak mampu menopang menunaikan tanggungjawab pribadinya, maka tanggungjawab berjihad itu gugur, kecuali bila keluarga dan kerabatnya merelakannya.
Keluarga inti, kerabat, tetangga, muslimin dan seluruh manusia, itulah tingkatan jaminan sosial dalam Islam. Itulah tanggungjawab renteng yang diemban. Bila memungkinkan, mengelola bisnis pun dikelola berbarengan dengan profesionalitas atas dasar konsep ini.
0 komentar: