Disorientasi Ilmu dan Teknologi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Peninggalan masa lalu. Yang ditemukan oleh para arkeolog, itulah puncak ilmu pengetahuan dan teknologi di zamannya. Ada yang tanpa jejak. Ada pula yang masih tertinggal bekas-bekasnya. Pada dasarnya, ketinggian ilmu dan teknologi hanya akan menjadi peninggalan sejarah karena akan digantikan dengan yang baru.
Firaun meninggalkan jejak Piramida. Kaum Tsamud meninggalkan jejak rumah dan istana mewah yang tinggi dari hasil pahatan batu-batu di tempat yang tinggi. Kaum Saba meninggalkan bendungan yang besar di Yaman. Semuanya pernah dibanggakan untuk melawan dan menghancurkan kebenaran yang datang dari para Nabi dan Rasul. Apakah bermanfaat?
Semua karya orang kafir akan sia-sia. Semua karya yang digunakan untuk berkonfrontasi dengan kebenaran tidak akan dirasakan manfaatnya. Bisa jadi hancur atau menjadi seonggok benda saja. Ilmu dan teknologi bukan untuk melawan kebenaran tetapi hanya memudahkan urusan rutinitas keseharian saja. Saat dimanfaatkan untuk melawan kebenaran maka menjadi tak berguna.
Saat ilmu dan teknologi dijadikan puncak peradaban. Saat ilmu dan teknologi dijadikan status tinggi rendahnya sebuah kaum, maka yang akan dialami oleh kaum tersebut adalah mengumbar kesenangan yang melampaui batas, saling berbangga, kemanjaan dan sistem sosial yang rusak. Karena tidak tahu lagi, untuk apa kehidupan ini? Untuk apa semua kemajuan ini? Di saat inilah Nabi dan Rasul diutus.
Bila hasil ilmu dan teknologi digunakan untuk merendahkan kebenaran. Mengokohkan kezaliman. Merendahkan dan memperbudak kaum yang lain, maka akan terguling dan hancur seperti Firaun dan kaum yang membangkang.
Ilmu dan teknologi hanya menghasilkan matamorgana belakang. Seperti ilmu para ahli sihir yang menakutkan dan mengejutkan bagi yang melihatnya. Ular-ularnya bergerak cepat dan ganas, namun semuanya lunglai di hadapan tongkat kemukjizatan kebenaran Nabi Musa.
Di dada muslimin masih terjaga kemukjizatan Al-Qur'an. Bila ilmu dan teknologi buah dari pemahaman dan implementasinya terhadap Al-Qur'an, membela kebenaran dan meninggikan kalimat Allah, maka karya ilmu dan teknologi kaum muslimin tidak tertandingi oleh siapapun. Persoalannya, semuanya diambil dan belajar dari mereka yang melawan kebenaran untuk melawan kebenaran pula. Maka ilmu dan teknologinya hanyalah sampah belaka yang sudah ditinggalkan oleh yang menemukannya.
0 komentar: