Agar Allah Terlibat dalam "Manajemen Pertempuran"
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bagaimana Allah menolong para pemuda yang beriman dari kezaliman raja Dikyanus? Cukup membimbing mereka ke sebuah goa lalu tertidur di dalamnya tanpa seorang pun mengetahuinya. Padahal sang raja telah memerintahkan seluruh pasukan, intelijen dan kaki tangannya untuk menemukannya. Sangat mudah bagi Allah untuk menolong hamba-Nya yang beriman.
Bagaimana cara Allah menolong bayi Musa yang tak berdaya dari upaya pembunuhan oleh Firaun yang telah mengerahkan pasukan, intelejen dan kaki tangannya? Cukup dengan mengalirkan ke sungai Nil saja. Sangat mudah bagi Allah mematahkan makar kezaliman yang strateginya sudah sangat sempurna sekalipun.
Bagaimana cara Allah menolong Nabi Ibrahim dari kezaliman raja Namrudz? Cukup mengirimkan seekor nyamuk untuk menggigitnya. Dia pun tak berdaya menghadapi penyakit yang ditularkan melalui nyamuk. Semua kekuatan lemah teramat sangat lemah menghadapi makar Allah.
Bagaimana Allah menolong Rasulullah saw dan Abu Bakar Shidiq yang sudah terkepung di dalam goa? Allah cukup memerintahkan burung dan laba-laba di muka gua untuk membuat sarang. Kelemahan sarang laba-laba dan sarang burung menghancurkan logika manusia.
Untuk menghindar dari kekejaman Firaun, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk bergerak pada malam hari menuju laut Merah. Untuk menghindar dari kekejaman Kafir Quraisy, Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk berhijrah ke Madinah. Allah "turun langsung" mendesain, manajemen perlawanan dan jalannya pertarungan. Bagaimana agar Allah pun "terlibat langsung" di era sekarang?
Nabi Musa dan Rasulullah saw hanya mengikuti wahyu saja. Mengokohkan keimanan pada-Nya. Saat keimanan tak gentar, tak takut, tak bergeming, dan siap bersabar menghadapi segala resiko dari kekejaman kekuatan kezaliman, maka Tangan Allah yang Maha Kuasa ikut mengatur manajemen pertarungan.
Saat keimanan telah menang di dada manusia, maka Tangan Allah yang Maha Kuasa akan mengangkat bendera kebenaran agar tampil tinggi dan bendera kebatilan merendah tanpa jerih payah dari pejuang keimanan. Tunaikan peran kehidupan yang sudah digariskan Allah, maka kebatilan akan runtuh dengan sendirinya dengan proses tahapan yang tak dipahami oleh akal manusia.
0 komentar: