Teruslah Berdoa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Kaisar Romawi dan Persia tidak akan ada lagi di muka bumi. Itulah sabda Rasulullah saw. Di era Khalifatur Rasyidin para Sahabat berjihad dengan bermodalkan keyakinan pada hadist ini. Semuanya terwujud di era Umar bin Khatab. Utsman bin Affan bersiap mempersiapkan mewujudkan sabda Rasulullah saw berikutnya yaitu pembebasan Konstantinopel.
Utsman bin Affan dan Muawiyah bin Abu Sofyan membangun angkatan laut. Mulai membebaskan pulau-pulau dan negri-negri yang mengarah ke Konstantinopel. Abu Ayub Al-Anshori terus berdoa menjadi bagian jamaah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan. Dia berpesan agar dimakamkan di sekitar benteng.
Semua khalifah dan panglima perang Muslimin terus berdoa dan berjihad menjadi bagian yang membebaskan Konstantinopel. Walaupun baru terwujud setelah 800 tahun kemudian. Apakah doa-doanya sia-sia?
Para ulama bahu membahu membebaskan Nusantara dari penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris. Mereka terus berdoa dan berjihad. Kemerdekaan baru terwujud di 1945. Apakah doanya sia-sia?
Terus memunajatkan doa itu untuk menguji keyakinan pada Allah. Yakinkah dengan "Kun Fayakun" Nya Allah? Yakinkah dengan Maha Kuasa-Nya? Maha Mendengar dan Berkehendak-Nya? Berputus asakah dari rahmat-Nya?
Di Akhirat nanti, mereka yang doanya tidak terkabul justru lebih bahagia dari yang doanya terkabul. Balasan Allah terhadap yang tidak dikabulkannya doa di dunia justru lebih besar; membuat iri mereka yang dikabulkan doanya di dunia. Yang terrealisasi doanya terkabul justru berkata, "Mengapa doanya terwujud di dunia?"
Teruslah berdoa. Berdoalah dengan memanjatkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut ukuran manusia. Bukan untuk berkhayal tetapi untuk menguji diri, apakah yakin dengan "Kun Fayakun" Nya Allah? Bukankah Allah yang memasukkan siang ke dalam malam? Memasukkan malam ke dalam siang? Bukankah Allah yang menundukkan alam semesta bagi manusia? Bukankah Allah itu pemilik, raja dan yang menggenggam alam semesta?
Awal solusi itu dari berdoa, bukan berfikir, ilmu, teknologi dan ikhtiar. Saat pemuda Musa dikejar oleh Firaun dengan dalih membunuh pemuda Mesir, yang dilakukan oleh Musa ada berdoa terlebih dahulu. Saat Nabi Ibrahim dibakar, yang dilakukan berdoa terlebih dahulu. Saat Nabi Yunus di perut ikan paus yang dilakukan berdoa terlebih dahulu.
0 komentar: