Ragam Lembaga Kekuasaan, Cara Penghisaban Penguasa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Membuka lembaran sejarah hidup para khalifah dan ulama masa lalu. Membuka lembaran kehebatan para legendaris panglima perang. Darimana strategi dan model pemerintahan dan pertempurannya? Darimana memperoleh keilmuannya?
Hasan bin Ali berijtihad memberikan kekuasaan kepada Muawiyah bin Abu Sofyan. Umar bin Abdul Aziz menyerahkan kekuasaan kepada keturunan Abdul Malik. Padahal mereka sangat mumpuni dalam mengelola kekuasaan. Mereka dapat menunjuk penggantinya yang lebih baik. Titik krusial kekuasaan adalah persoalan peralihan kekuasaan. Kekacauan sering terjadi saat peralihan kekuasaan. Hasan bin Ali dan Umar bin Abdul Aziz sangat paham akan hal ini.
Ragam model peralihan kekuasaan dicontoh oleh Rasulullah saw dan para Sahabat hingga "diamnya" para Salafus Shaleh tentang peralihan kekuasaan secara turun temurun. Yang terpenting bukan strategi dan model kekuasaannya tetapi apa yang diisi dan apa hakikat dari ragam model kekuasaan. Tegakkannya keadilan dan tegakkan keseimbangan.
Manusia cenderung zalim, lalai dan bodoh. Bagaimana membangun model kekuasaan yang menghindari kezaliman, kelalaian dan kebodohan para penguasa? Bagaimana membangun keseimbangan ke dalam model kekuasaan sehingga para penguasa tetap berada di jalan yang lurus?
Imam Mawardi menulis kitab Ahkam Sultaniyah. Memuat syarat menjadi penguasa. Proses penunjukan penguasa. Pengelolaan lembaga kekuasaan agar keseimbangan dan keadilan tegak. Namun apapun model kekuasaan bisa dihancurkan oleh penguasa itu sendiri bila semua lembaga kekuasaan digenggam sempurna agar tidak bisa mengontrol kekuasaannya.
Imam Al Ghazali menulis kitab yang memuat nasihat untuk para penguasa. Yang ditulis di era Bani Saljuk. Sang imam menasihati adab bathiniah dan jiwa spiritual seorang penguasa. Bila adab bathin dan jiw spiritual sudah tuntas tersambung dengan Allah maka ragam strategi kekuasaannya akan melahirkan keadilan; apapun model kekuasaannya.
Ragam lembaga kekuasaan yang dibentuk pada dasarnya untuk membimbing, menasihati, meluruskan tabiat penguasa yang cendrung zalim, lalai dan bodoh. Ragam lembaga kekuasaan untuk meringankan pertanggungjawabannya dihadapan Allah. Dihisab di dunia sebelum dihisab di akhirat.
0 komentar: