Meraih Kepakaran dengan Kecerdasan Terbatas
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Di air dan kedalaman samudera ada kehidupan. Di udara ada kehidupan. Di dalam tanah ada kehidupan. Di setiap lambung hewan dan manusia ada kehidupan. Ada ekologi makhluk-Nya di air, udara, tanah dan tubuh.
Andai kehidupan di lambung hewan dan manusia dirasakan, termonitor dan tersensor? Bagaimana jadinya? Setiap pergerakan dan perubahan ekologi makhluk-Nya di lambung tak terdeteksi oleh hewan dan manusia itu sendiri. Padahal hewan dan manusia sangat peka dengan pendengaran, penglihatan, perubahan suhu dan aroma di sekitarnya.
Semua proses yang terjadi di tubuhnya sendiri tak dirasakan, tak diketahui, dan tak tahu. Bahkan ilmu dan kecanggihan pada tubuhnya sendiri tak diketahui. Hanya sedikit yang diungkap oleh Allah. Hanya sedikit manusia yang peduli bahkan sangat tidak peduli. Fokus manusia hanya ego dan keinginannya saja.
Karena terlalu rumit dan kompleks. Andai manusia ingin mengetahui secara detail. Andai seluruh manusia berbagi peran untuk fokus hanya meneliti tubuhnya, maka tinta sebanyak lautan, kertas sebanyak pepohonan di jagat raya, tidak akan sanggup menguraikannya.
Allah memberikan dan menurunkan ilmu hanya sedikit. Diturunkan secara bergelombang dari zaman ke zaman dan dari generasi ke generasi. Allah menurunkan ilmu sesuai kebutuhan manusia. Namun akhir semua ilmu harus final yaitu menyerap tanda-tanda kebesaran Allah, lalu mengagungkan dan mensucikan-Nya.
Bila pengetahuan, ilmu dan teknologi yang diserap, dicontek dan ditemukan dari alam semesta membuat merasa diri pintar, cobalah membuat bahan baku dan bahan mentahnya, cobalah membuat sarana dan prasarana untuk mengolahnya. Manusia bisa memanfaatkan angin, air, sinar matahari, tanah dan sebagainya, namun bisakah manusia menciptakannya?
Manusia bisa membuat teknologi digital dan informasi, namun bisakah membuat bahan logam, rare earth, udara, dan segala gelombang yang ada di jagat raya? Semua manusia bisa mencapai tingkat kepakaran tertentu walaupun dengan kecerdasan yang terbatas. Sebab, hanya butuh memperhatikan dan berjalan untuk mendapatkan tanda-tanda kebesaran Allah di lingkungan sekitarnya.
0 komentar: