Mengolah Tanah Di Musim Kemarau
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Allah menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan. Bila bumi mati, bagaimana dengan makhluk-Nya? Tentu akan mati pula. Musim kemarau adalah waktu tepat untuk pengendalian hama. Hama akan mati bila bumi ini mati.
Bagaimana fenomena Padang Mahsyar? Panasnya sangat menyakitkan bagi Kafirin dan Munafikin. Tak ada naungan. Tak ada pertolongan. Tak mendapatkan air dari telaga Rasulullah saw, Al-Kautsar. Manfaatkan musim kemarau untuk melemahkan hama dan memberikan naungan dan pertolongan bagi tumbuhan yang ditanam.
Tanamlah pohon yang lebih tinggi dari pohon yang ditanam. Yang daunnya tidak menghalangi tanaman utama. 80-95 persen sinar matahari dapat menembus tanaman utama. Bawahnya ditaruh mulsa di area perakarannya dengan dedaunan dan ranting. Ini teknik sederhana untuk memberikan perlindungan bagi tanaman utama.
Di musim kemarau, olahlah tanah. Balikkan tanah. Bagian bawah dibalik menjadi bagian atas. Agar hama dan jamur mati terkena sengatan sinar matahari. Gulma tempat hama berdiam dihilangkan. Ini teknik pengendalian hama yang sederhana dan alami.
Lakukan pemupukan organik di musim kemarau. Tebar kotoran hewan, sekam, dedaunan dan ranting. Biarkan panas matahari menyinarinya. Panas matahari akan membuat pupuk organik matang dengan alamiah. Sekaligus melindungi akar agar tanah terjaga kelembabannya.
Dengan bongkahan tanah dan taburan pupuk organik, hujan yang sedikit di musim kemarau akan memberikan efek luar biasa bagi tanaman utama. Air hujan diserap dan terjaga oleh pupuk organik. Air hujan dan pupuk organik akan masuk ke sela-sela bongkahan tanah. Ini membuat unsur hara lebih sempurna memasuki tanah.
Pada perut yang lapar, kemanfaatan makanan diserap sangat sempurna. Pada tanah yang kering kerontang, bila diberi sedikit air dan unsur organik akan sangat sempurna di serap oleh tumbuhan. Jadi teruslah mengelola tanah di musim kemarau. Banyak kemudahan dan pertolongan Allah yang telah disiapkan-Nya.
0 komentar: