Masa Tua Lebih Kikir
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Tentram dengan mengingat kematian. Ketakutan itu disebabkan merasa akan hidup abadi. Merasa berperan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan ini. Bila sedetik akan mati, apa yang terpikirkan?
Dalam kitab Shaidul Khatir, semakin berumur manusia semakin kikir dan panjang angan-angan. Semakin mengenggam. Semakin banyak keinginan. Semakin takut miskin. Manusia semakin takut akan tubuhnya yang terus melemah.
Program asuransi dan investasi sangat banyak yang ditawarkan untuk orang tua. Khawatir tentang masa depan? Menjaga kemapanan di hari tua? Atau berikhtiar sambil terus bertawakal? Program asuransi dan investasi untuk hari tua lebih banyak menjual ketakutan dan menyerahkan masa depannya dengan manajemen manusia.
Bagaimana Soekarno di hari tuanya? Bagaimana Soeharto di hari tuanya? Lahirlah demokrasi terpimpin. Lahirkah anekdot Asal Bapak Senang (ABS). Bagaimana Megawati di hari tuanya? Semakin tua semakin kikir dan panjang angannya. Semakin tua, praktek korupsi justru semakin merajalela
Semakin lama, masa jabatan di ranah hukum semakin diperpanjang hingga 70 tahun. Semakin berusia semakin ingin menggengam? Hingga jabatan pun minta 3 periode. Menurut imam al-Jauzy, pasca usia 40 atau 50 semestinya difokuskan untuk menulis, mengarang dan mengajar. Di usia kematangan difokuskan pada pengabdian, menghimpun beragam hikmah yang berserakan dalam tulisan. Sebab generasi berikutnya akan lebih banyak belajar dari generasi yang sudah tidak ada.
Mengapa kelemahan raga tidak menyadarkan? Interaksi yang intensif dengan dunia. Memperturutkan ego dan hawa nafsu. Berkubang pada kenyamanan dunia. Merasa dunia ini tempat tinggalnya. Merasa tidak ada pertanggungjawaban hidup di dunia.
Di masa tua, banyak yang terus memperindah dan meninggikan rumahnya. Di masa lalu, ada kisah yang menyimpan 10.000 dinar di tempat rahasianya, yang diketahui saat wafatnya. Ada yang menelan emasnya agar tetap terjaga. Masa tua ternyata tak menyadarkan. Masa tua ternyata terus dikepung ketakutan. Masa tua ternyata semakin kikir dan panjang angan-angan.
0 komentar: