Kekuatan Alam Semesta dan Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Jin Ifrit dapat memindahkan singgasana ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Dia bisa memindahkan singgasana tersebut dengan kekuatan yang ada pada dirinya. Namun manusia bisa memindahkannya sebelum Nabi Sulaiman berkedip matanya. Namun, bukan dengan kekuatannya tetapi dengan ilmu yang didapatkan dari Kitab.
Kekuatan seluruh makhluk di jagat raya berpadu dengan dirinya. Ditanam langsung pada dirinya sendiri. Bagaimana dengan manusia? Kekuatan bawaan manusia sangatlah lemah, menjadi luar biasa bila memanfaatkan ilmu yang berasal dari Kitab dan alam semesta. Kemampuan membaca tanda-tanda kebesaran Allah, itulah kunci ilmu. Itulah kekuatan manusia.
Allah membacakan Kitab kepada manusia. Allah menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya pada manusia. Para Nabi dan Rasul menyeru manusia. Artinya, Allah telah memudahkan manusia untuk mendapatkan ilmu sehingga manusia mudah memahaminya. Ilmu itu datangnya dari Allah.
Allah menciptakan segala sesuatu dengan kebenaran. Menuliskan takdir dan alam semesta dengan kebenaran. Menurunkan Kitab Suci dan Rasul dengan kebenaran. Namun mengapa tidak selalu membawa manusia pada kebenaran? Manusia menutup telinga, mata dan hatinya. Obyek yang benar dilihat dengan alat uji yang salah. Obyek yang benar dengan alat uji yang benar tetapi dengan orientasi yang salah, akan mendapatkan pemahaman yang salah.
Seluruh kesalahan alat uji dan orientasi ini, memperlambat datangnya ilmu yang membahagiakan dan mensejahterakan. Manusia berabad-abad jatuh pada ilmu, teknologi dan peradaban yang salah dan menghancurkan. Waktu dan umur hanya untuk menghancurkannya sendiri.
Peradaban para Nabi dan Rasul adalah peradaban ilmu dan teknologi yang lahir dari kemukjizatan. Peradaban yang tercipta "seketika" tanpa proses alamiah. Bila ingin melahirkan peradaban yang bermartabat dan sejahtera dengan waktu yang singkat, ikutilah cara para Nabi dan Rasul membangun peradaban. Kembali kepada kitab suci.
Bagaimana peradaban sebelum para Nabi dan Rasul? Romawi, Persia, India dan Cina, membangun peradabannya beribu tahun. Bagaimana akhirnya? Kondisi peradaban dunia sebelum diutusnya Rasulullah saw, itulah peradaban tertinggi yang bisa diraih dari hasil ego manusia di semua zaman. Lompatan peradaban hanya bisa dilakukan hanya dengan mengikuti jejak para Nabi dan Rasul saja. Tidak ada jalan selain itu.
0 komentar: