Fokus Pertanggungjawaban di Akhirat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Dalam kitab Riyadhus Salihin, ada hadist yang menggambarkan bagaimana memalingkan dari tipuan dunia. Bila manusia tahu yang diketahui oleh Rasulullah saw, maka manusia tidak akan bisa menikmati kehidupan seksnya.. Mengapa kehidupan seks menjadi kegandrungan saat ini? Perhatikan kecendrungan penyimpanan seksual di era ini.
Di akhirat kelak, di Padang Mahsyar, wanita dan lelaki telanjang. Mengapa tidak ada hasrat sedikit pun untuk memandang kebugilan? Mengapa lelaki dan wanit tidak ada ketertarikan sama sekali? Sebab urusannya sangat besar dan sulit. Fokusnya menghadapi pertanggungjawaban dihadapan Allah.
Saat pertanggungjawaban di hadapan Allah, manusia ingin "membuang" kekayaannya. Menyerahkan seluruh harta sebanyak dan seberat alam semesta untuk beramal shaleh. Ingin memutar balik dan menata ulang perjalanan hidupnya.
Di dunia, banyak yang berbangga dengan banyaknya pengikut dan pendukung. Para pengikutnya berbangga dengan idolanya. Saat pertanggungjawaban di hadapan Allah, Pemimpin dan pengikutnya saling menyalahkan saling memperberat timbangan keburukan.
Banyak yang berbangga dengan kedudukan dan jabatan. Padahal hanya menjadi kepanjangan tangan keburukan yang memberikan jabatan dan kedudukan. Hidupnya hanyalah menjadi budak-budak. Seperti para penjajah yang memberikan jabatan tinggi kepada pribumi untuk menindas dan memeras bangsanya sendiri.
Hilangnya rasa pertanggungjawaban dihadapan Allah, itulah bibit awal kehancuran peradaban manusia. Oleh sebab itu, dialog terbanyak di Al-Qur'an antara para Nabi dan Rasul dengan penentangnya yaitu tentang Hari Pertanggungjawaban. Padahal hari kebangkitan itu seperti tanah mati yang disiram air hujan.
Derajat tertinggi dalam syariat adalah Ihsan. Derajat tertinggi dalam ketasawufan adalah makrifat. Keduanya melahirkan karakter Muraqabah dan Muhasabah. Inilah method mencicil langkah pertanggungjawaban hidup di dunia sebelum di hadapan Allah. Malu kepada Allah, menghapuskan seluruh persoalan dan penyimpangan peradaban manusia. Islam menghadirkan solusi yang praktis dan mudah, di tengah keruwetan manusia dalam menghadapi persoalan hidupnya.
0 komentar: