Doa, Awal Solusi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Semuanya berasal dari Allah. Semuanya kembali pada Allah. Allah yang menggenggam ubun-ubun manusia. Allah yang menulis takdir di Lauhul Mahfud. Seluruh urusan di alam semesta akan kembali kepada Allah. Sebab itulah, doa adalah perjalanan awal menuju solusi.
Doa itu di awal, bukan di akhir. Setiap memulai aktivitas, Rasulullah saw mengajarkan berdoa terlebih dahulu. Bahkan membaca Al-Qur'an pun dimulai dengan berdoa. Berdoa sebuah fasilitas jalan pintas termudah dari Allah bagi hamba-Nya.
Mengapa kehidupan menjadi sulit? Di era sekarang, manusia mengandalkan dirinya bukan mengandalkan Allah. Mengandalkan dirinya berarti mengandalkan kebodohan, kelemahan, kelalaian dan kezaliman dirinya sendiri. Mengandalkan diri seperti mengandalkan kekuatan debu di tengah kekuatan alam semesta.
Bagaimana kehidupan Rasulullah saw di tengah-tengah imperium Romawi, Persia, India dan Cina? Mengapa hanya dalam puluhan tahun mampu melampaui peradaban saat itu? Tak ada catatan yang mencengangkan, semua berjalan seperti biasa saja, natural. Namun mengapa menghasilkan lompatan peradaban?
Doa itu mudah, namun bukankah mampu memutarbalikkan sebuah kenyataan? Doa itu mudah, bukankah bisa merubah takdir dan keadaan dengan sangat cepat dan singkat? Lihatlah para Nabi dan Rasul saat menghadapi kedurhakaan para pembesar dan kaumnya, bukankah hanya dengan berdoa? Seketika itu pula seluruh keadaan berubah.
Dengan doa, Umar bin Khatab berubah dari penentang menjadi pembela. Dari membenci menjadi mencintai. Dari lawan menjadi kawan. Dengan doa, penduduk Thaif yang berusaha mencelakakan Rasulullah saw, namun di saat kemurtadan melanda jazirah Arab di era Abu Bakar Shidiq, mereka menjadi pembela Islam.
Jalan pintas membangun peradaban Islam kembali bukan dengan ilmu dan teknologi ala Barat atau Timur, tetapi dengan penghambaan diri, penyerahan diri, mentaati syariat-Nya dan doa-doa yang terus dipanjatkan dalam setiap keadaan. Doa adalah wujud penghambaan diri. Inilah jalan pintas tercepat membangun peradaban Islam yang melampaui seluruh peradaban saat ini.
Bukankah doa itu senjata bagi mukmin? Mengapa saat ini kaum muslimin menanggalkan senjatanya? Menanggalkan sarana dan fasilitas datangnya pertolongan Allah?
0 komentar: