Agar Akal Melahirkan Ilmu dan Teknologi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Akal tidak akan pernah bisa menciptakan yang belum ada menjadi ada. Akal hanya bisa memahami apa yang sudah ada, memahami tanda-tandanya walau kadang tak bisa memahami esensinya, lalu tanda-tanda itu diduplikasi, dibuat teknologi dan diperbanyak untuk kemudahan urusan manusia.
Akal tidak bisa membuat syariat baru, hukum baru, tata kelola baru dalam kehidupan ini. Bila dipaksakan, tata kelola yang dibuatnya hanya merusak, menyulitkan, meresahkan dan menghancurkan dirinya sendiri. Sebab akal itu hanya bisa memahami dan menduplikasi apa yang sudah ada.
Allah menantang seluruh manusia di setiap zaman dan generasi. Allah menantang agar seluruh manusia yang paling pintar di zamannya berkumpul dan berdiskusi, mencurahkan seluruh kecerdasan dan ilmunya untuk membuat satu ayat seperti Al-Qur'an, apakah bisa menyamainya? Tak ada yang bisa.
Seluruh teknologi yang terlahir di muka bumi merupakan hasil pemahamannya terhadap jagat raya, bahan baku dan mentah dari teknologi tersebut berasal dari apa yang sudah ada di jagat raya. Chip teknologi yanh paling canggih pun berasal dari "rare earth", saat di bumi terbatas jumlahnya maka manusia berbondong ke ruang angkasa, sebab bahan baku yang dibutuhkan ada di planet dan asteroid.
Akal tidak akan pernah bisa membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Allah Maha Awal, Allah itu Al-Muqadim, hanya Allah yang menciptakan sesuatu yang sebelum tidak ada. Allah tidak perlu contoh untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan manusia butuh contoh, prototipe, memahami tanda-tanda yang sebelumnya sudah ada untuk membuat sesuatu.
Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji, sudah ada sebelum umat Rasulullah saw; walaupun dengan tata cara yang berbeda sesuai tempat dan kemampuan manusia. Ilmu dan teknologi yang saat ini ada merupakan lanjutan dari generasi sebelumnya. Tak ada yang muncul tanpa ada pendahulunya. Rasulullah saw pun pelanjut dari Para Nabi dan Rasul sebelumnya. Para ulama pun pewaris para Nabi dan Rasul.
Dalam Al-Qur'an banyak pemisalan, perumpamaan, perbandingan, mengungkapkan beberapa fakta secara bersamaan yang kadang saling bertentangan. Itu cara Al-Qur'an menjelaskan bagaimana agar akal mudah memahami dan menduplikasi sesuatu sehingga menjadi ilmu, teknologi dan tata aturan dalam kehidupan ini.
0 komentar: