Karakter Tumbuhan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Tanaman diam, namun akarnya semakin dalam dan menyebar. Batangnya terus meninggi, membesar, kokoh dan semakin rimbun hingga berbuah. Mengapa terus tumbuh?
Unsur hara tumbuhan 95 persennya dari udara. Udara yang mendatangi tumbuhan. Air hujan yang mendatangi tumbuhan. Andaikan tidak ada tumbuhan, bisa jadi manusia akan lenyap karena kekeringan akibat kezaliman manusia sehingga Allah tak menurunkan hujan. Jaga tumbuhan, agar tumbuhan terus bermunajat dan berdzikir pada Allah sehinga manusia kecipratan keberkahan dari "doa, sujud dan dzikirnya" tumbuhan.
Saat hujan, Allah menghadirkan petir yang menakutkan. Petir yang mengubah unsur udara menjadi Nitrogen. Nitrogen dibawa oleh air hujan untuk menyiram tumbuhan. Itulah sebabnya, mengapa bumi yang tandus dan kering kerontang tiba-tiba menjadi lahan yang subur dan menghijau dengan air hujan?
Air hujan membawa unsur hara dari lautan untuk tumbuhan di daratan. Menurut para petani yang saya temui, tidak ada yang bisa menggantikan air hujan. Para petani menyaksikan ketakjuban air hujan dalam kesehariannya. Ketakjuban yang membawanya takjub pada yang menciptakan dan menurunkan hujan.
Tumbuhan diam, namun mengapa seluruh kebutuhannya datang dengan sendirinya? Tumbuhan hanya mengandalkan daun dan akar untuk menyerap unsur hara di udara dan tanah. Unsur hara yang ada di udara dan tanah, justru yang mendatangi tumbuhan. Bagaimana dengan manusia?
Manusia makhluk yang terbaik. Diberikan akal dan ilmu. Diberikan hati dan iman. Diturunkan para Nabi dan tata aturan kehidupan. Mengapa lebih banyak yang sengsara hidupnya? Lebih banyak yang menyuarakan kegagalan, kesengsaraan dan krisis? Perhatikan tumbuhan yang terus tersenyum dan indah bila dipandang. Ada apa dengan manusia? Ada apa dengan tumbuhan?
Tumbuhan semakin menghujam ke tanah dan semakin tinggi menuju langit. Buahnya dinikmati bukan untuk dirinya. Semakin menuju ke langit dan mengetuk pintu Allah. Semakin menghujam kebawah menunduk diri dan rendah hati. Karya untuk makhluk disekitarnya. Sedangkan manusia, hanya untuk ego dan obsesinya sendiri. Semakin pongah dan sombong kepada Allah dan jagat raya.
0 komentar: