Tantangan Eksternal, Hadapi dengan Perbaikan Internal
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Saat kaum muslimin dihancurkan oleh tentara Salib di Palestina. Saat kekuasaan tentara Salib mencengkeram di bumi Palestina. Apa yang dilakukan oleh ulama? Membangun angkatan perang? Menambah pasukan? Memperkuat persenjataan? Membangun kekuatan ekonomi? Memperluas kekuasaan?
Imam Al-Ghazali justru sibuk melakukan Muhasabah Keumataan. Apa persoalan asasi umat Islam? Apa persoalan setiap diri? Beliau melakukan pengkajian, tafakur, tadabur dan Muhasabah. Dibuatkan karya yang kelak akan diwujudkan oleh generasi sesudah. Terlahirlah karya Ihya Ulumudin dari balik masjid Al-Aqsha dan masjid lainnya.
Syeikh Abdul Qadir Jailani berjibaku membangun jamaah. Para sufi bersatu dalam sebuah thariqah. Baru di era ini para Sufi berpadu dalam sebuah jamaah yang tersusun rapih dan kokoh. Itulah persiapan para ulama dalam menghadapi Perang Salib. Jadi apa modal kebangkitan di tengah keterpurukan?
Imam Hasan Al-Banna membangun jamaah Ikhwanul Muslimin. Titik awal perbaikan membangun kepribadian Islamiyah. Dibangun halaqah dan ragam penempaan individu. Dibuat panduan kewajiban sekala pribadi dan dzikir harian. Dibimbing kriteria kepribadian muslim yang paripurna sesuai zamannya yang tetap berpondasi pada generasi sebelumnya yang lurus.
Menghadapi tantangan eksternal dimulai dengan perbaikan internal. Perbaikan yang bersumber dari hati yang bersih, pengendalian hawa nafsu, dan menepis bisikan syetan. Tak ada orientasi dunia, kepentingan dan ego diri. Teguh menjalankan peran sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Bukankah segala jenis penyakit menjadi tak berdaya bila imunitas tubuhnya kuat?
Kekuatan yang paling kokoh ada kekuatan hati. Kekuatan yang paling dahsyat adalah kesabaran dan keteguhan. Saat Rasulullah saw dikepung musuh yang banyak dan kuat, Allah memerintahkan untuk memohon ampun, bersabar, teguh dan memohon pertolongan Allah. Mengapa bukan kekuatan senjata dan jumlah pasukan?
Hanya Muslimin memiliki kekuatan yang paling kokoh dan dahsyat. Yang lainnya tak memiliki keteguhan hati dan mental sebab mereka dihantui cinta dunia, kesenangan dan angan yang melenakan, kerapuhan mental dan jiwa karena tak memiliki alasan yang kokoh mengapa berjuang? Perbaikan internal, itulah kekuatan terhebat menghadapi tantangan eksternal.
0 komentar: