Tak Ada yang Pintar Berbisnis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Bertani dan berbisnis, apa persamaannya? Bertani, mengolah tanah menjadi subur. Tanamlah bibit yang unggul, pelihara dan lindungi dari hama. Itulah titik fokusnya. Bagaimana proses tumbuhnya? Tak ada yang tahu. Bertawakal dan bersabarlah.
Ada yang berbuah sesuai waktunya. Ada yang berbuah tergantung iklimnya. Ada yang memadukan keduanya. Bagaimana kondisi pasar saat berbuah? Tak ada yang tahu, maka bertawakal dan bersabarlah.
Saat berbuah, kondisi pasar sedang normal, anjlok dan melejit. Apakah bisa diprediksi? Ada yang bisa dan tidak. Bertawakal dan bersabarlah. Bagaimana mengelola ketidakpastian ini? Setiap panen sisihkan untuk sedekah, investasi kembali dan operasional. Rasulullah saw bersabda masing-masing bagian sebesar 1/3.
Menanam tumbuhan ada masa yang sangat kritis, dari penyemaian hingga batangnya kokoh. Masa ini tidak ada yang dihasilkan. Fokusnya bagaimana agar tumbuhannya kokoh untuk menopang buah? Ada yang sabar di masa ini ada juga yang pupus. Apa yang dilakukan di masa kritis?
Teruslah mengolah tanah. Teruslah merawat dan memupuk. Mencoba menanam tumbuhan disekitarnya yang usianya lebih pendek. Perhatikan pertumbuhannya secara berkala. Kita tak tahu arah pertumbuhan tanaman. Tak tahu arah pertumbuhan akarnya. Yang terlihat hanya kondisi daun, kekokohan dan kenaikan batang. Selebihnya, rahasia Allah.
Sesuaikan tumbuhan dengan kondisi iklim dan lingkungannya. Bila tak dihiraukan, tumbuhan akan mati atau berkembang tak sempurna. Bila sudah sesuai, bangunlah apa yang diperlukan agar terus tumbuh semakin baik. Hanya itu yang bisa dilakukan. Selebihnya Maha Berkehendak-Nya Allah.
Tak ada yang pintar berbisnis, sebab peran manusia tak ada artinya dalam merekayasa bisnis, seperti manusia yang berkebun. Hanya menanam, setelah itu hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
0 komentar: