Peristiwa Kebaikan dan Keburukan itu Rezeki
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Suatu ketika yang bekerja di rumah Umar bin Khatab "bersekongkol", Bagaimana agar Umar bin Khatab mencela makanan? Mereka berkolaborasi, susu yang lezat dan menyegarkan direkayasa rasanya menjadi sangat asam. Mereka yakin, strategi ini akan berhasil membuat Umar bin Khatab mencela makanan.
Susu pun dihidangkan. Para pembantunya menunggu dengan hati berdebar. Mereka memperhatikan apa yang akan terjadi. Ada yang melihatnya dari balik tembok. Mereka menunggu saat Umar bin Khatab meminum susu yang dihidangkannya.
Dari kejauhan mereka melihat Umar bin Khatab mengambil gelas. Tangan kanannya mengangkat gelas tersebut. Mereka berdebar saat Umar bin Khatab mulai meminumnya. Mereka yakin misi ini akan berhasil membuat Umar bin Khatab mencela makanan.
Umar bin Khatab meminumnya. Yang terucap hanya, " Alhamdulillah ini rezeki dari Allah." Para pembantunya lunglai semua misi agar Umar bin Khatab mencela makanan tidak pernah berhasil. Pantaslah bila Umar selalu makan yang lebih buruk daripada yang dimakan oleh rakyatnya.
Semua peristiwa dan kejadian adalah rezeki dari Allah. Saat Kekhalifahan Abbasiyah dihancurkan oleh tentara Mongol, seorang ulama merasakan bahwa peristiwa ini bukan kehancuran tetapi penjagaan dari Allah agar Muslimin kembali ke jalan yang benar. Seperti serigala yang mengigit domba agar kembali pada jalan menuju padang rumput.
Peristiwa yang dianggap baik itu rezeki, yang buruk pun rezeki. Selama takdir kehidupan ini ditulis oleh Yang Rahman dan Rahim, maka seluruhnya adalah rezeki. Bukankah ujian terberat itu yang dialami oleh para Nabi dan Rasul?
Kalimat Alhamdulillah lebih berat timbangannya dari langit dan bumi. Lebih luas dari jagat raya. Segala puji bagi Allah atas semua yang terjadi di jagat raya. Segala puji bagi Allah atas semua takdir yang telah tertulis di Lauhul Mahfud.
0 komentar: