Owner dan Investor Bisnis pun Teryata Miskin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Adakah pengusaha yang tidak butuh investor? Coba menganalisa laporan keuangan perusahaan yang terbesar sekali pun, berapa rasio modal terhadap hutangnya? Banyak perusahaan yang sudah Go Publik, hutangnya bisa melebihi 2 kali modalnya.
Ada perusahaan yang telah menggurita di setiap sudut pelosok negri. Pembayaran bunga ke banknya lebih besar dari laba bersihnya. Artinya, hutangnya melampaui jauh modal yang disetornya. Bila belajar analisa keuangan dalam teori finansial management, berhutang itu lebih menguntungkan dibandingkan dengan modal sendiri.
Perhatikan perusahaan milik negara (BUMN) perhatikan rasio hutang terhadap modalnya. Perhatikan negara adi daya, berapa rasio hutangnya? Sekuat apa pun finansial di dunia ini ternyata kekuatannya masih bertumpu pada hutang. Mengapa mekanisme aliran uang masih tertumpu pada hutang? Hanya Islam yang merubah total paradigma tentang finansial management.
Ternyata tak ada manusia yang kaya dan berkecukupan. Karena pengusaha terkaya pun masih membutuhkan gelontoran hutang dan investor. Sumber daya keuangan yang dianggap sangat besar pun tak bisa mencukupi keinginannya untuk membangun obsesinya. Masih butuh dana tambahan yang tak pernah cukup.
Tak ada manusia yang kaya, sebab walaupun memiliki sumber daya yang dianggap berlimpah pun, para bankir dan investor masih memperhitungkan Return of Investasi, Break event point, pay back periode dan internal rate return untuk dibandingkan dengan bunga bank. Bila investasi masih memperhitungkan tingkat pengembalian perhitungan keuangan maka sesungguhnya manusia sangatlah miskin.
Allah memberikan rezeki tanpa perhitungan dan tanpa batas. Allah memberikan rezeki tanpa diduga-duga, kapan saja sesuai Kehendak-Nya. Sedangkan para pengusaha dan investor memberikan reward atau bonus tergantung omset, laba dan target tertentu. Manusia memang sangat miskin.
Yang kaya hanya Rasulullah saw. Bila ada yang meminta langsung diberi. Bila ada yang meminta pemberiannya melampaui apa yang diminta. Para penduduk Hijaz masuk Islam karena melihat akhlaknya, bila memberikan seperti tak pernah takut miskin. Jiwanya resah bila ada harta yang belum diberikan kepada orang lain.
0 komentar: