Orientasi Kemitraan Bisnis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Kemitraan butuh kepercayaan. Kepercayaan butuh keterbukaan. Kedustaan menghancurkan kepercayaan. Mengapa Islam mengedepankan musyarakah dengan bagi hasil? Sistem inilah yang membangun keterbukaan dan kepercayaan.
Bisnis dalam Islam dibangun di atas pondasi akhlak yang kokoh. Akhlak yang kokoh menjadi pondasi kepercayaan. Akhlak yang dibangun atas dasar mencintai Allah, bukan yang terlahir dari kepentingan laba dan tolak ukur keuangan lainnya. Sebab laba dan ukuran keuangan hanya akan menjadi sampah kehampaan.
Kemitraan seperti semut dan lebah. Memahami kelemahan dan kelebihan. Memahami titik fokus dan perannya. Terlihat terpisah, terbelah, dan mandiri, namun dengan kerendahan hati dan tanggungjawab sebagai khalifah di muka bumi maka semuanya berpadu dan memberdayakan.
Mengapa membangun kemitraan? Membuang kesombongan. Yang sombong pasti dihancurkan oleh Allah. Yang bahu membahu ditolong oleh Allah. Allah bersama dengan jamaah. Allah bersama dengan yang rendah hati.
Merasa diri paling hebat, kuat, pintar, berjasa, paling memiliki sumber daya, berilmu, dan terbaik. Rasa "paling" inilah yang menciptakan perpecahan dan perseteruan. Andalusia hancur disebabkan hal ini. Seluruh kekuasaan, kerajaan dan kekaisaran dimana dan kapan pun hancur disebabkan oleh hal ini.
Mengapa membangun kemitraan? Merealisasikan perintah Allah untuk berukhuwah, baik ukhuwah islamiyah maupun insaniyah. Memotret apakah masih ada kerendahan hati? Memotret apakah masih ada musyawarah? Memotret masih adakah keegoan diri?
Kemitraan bisnis bukan untuk menguatkan, memperlebar dan menjaga pertumbuhan bisnis, tetapi untuk bermuhasabah diri, melihat potret diri, menghisab diri sebelum dihisab oleh Allah. Mematuhi Allah atau kepentingan dirinya?
0 komentar: