Menuntaskan Peran, Walau Karya Tak Pernah Tuntas
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Pekerjaan manusia tidak akan pernah tuntas. Selesai mengerjakan satu karya, akan muncul tantangan berikutnya. Oleh sebab itu, Allah tidak pernah menuntut karya, yang dimintai pertanggungjawaban hanya menuntaskan peran sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
Berkarya hanya untuk menuntaskan peran. Walaupun berkarya tidak pernah tuntas, namun peran manusia harus tuntas di setiap helaan nafas. Karya Nabi Ibrahim dan Ismail hanya membangun kembali Kabah dan menyeru manusia untuk ke Kabah. Siapakah yang akan berdakwah ke seluruh Hijaz?
Rasulullah saw berdakwah ke seluruh Hijaz, siapakah yang melanjutkannya hingga ke Romawi dan Persia? Para Khalifah Rasyidin menuntaskan Persia dan sebagian Romawi Timur, siapakah yang melanjutkannya hingga keseluruhan pelosok bumi?
Rasulullah saw menuntaskan karya bangunan para Nabi dan Rasul, namun setiap Nabi dan Rasul sebelumnya sudah menuntaskan perannya sebagai Penyeru, Hamba dan Khalifah Allah di muka bumi pada setiap hembusan nafasnya.
Setiap detik, peran kehidupan harus dituntaskan, walapun karya terus datang silih berganti seperti air yang terus mengalir. Oleh sebab itu tugas utama para Nabi dan Rasul adalah menyiapkan generasi pelanjut. Mendidik dan menempa generasi pelanjut, agar karya kehidupan ada yang melanjutkannya.
Allah menurunkan ilmu dan hikmah secara bertahap sesuai zaman dan kebutuhannya, hingga seluruh goresan dan lembaran di Lauhul Mahfud tuntas ditutup. Oleh sebab itu tunaikan amanah karya sebaik mungkin walaupun kelak karya tersebut hanya menjadi seonggok rongsokan karena telah disempurnakan dan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya.
Sebuah karya seperti tangga untuk membawa karya ke tingkat selanjutnya yang lebih baik dan sempurna. Namun karya itu takkan pernah tuntas. Berkarya dan mendidiklah. Itulah cara untuk menyempurnakan yang sudah dilakukan generasi sebelumnya dan mencerahkan generasi pelanjutnya.
0 komentar: