Menuju Hakikat Kehidupan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Setelah iman dan Islam, adakah nikmat yang lebih tinggi lagi? Setelah istiqamah dan khusnul khatimah, adakah karunia Allah yang lebih baik lagi? Bila masih ada, bongkarlah isi hati, bisa jadi hawa nafsu dan ego diri masih bertahta di lubuk hati.
Mata nafsu terus menerawang. Bisikan nafsu terus menipu. Keinginan yang muncul terus berusaha dibelokkan, serasa iman dan Islam tidak lagi nikmat tertinggi dan termulia.
Dilahirkan dari orang tua yang muslim adalah nikmat tertinggi. Diajarkan membaca Al-Fatihah dan shalat oleh orang tua adalah ilmu tertinggi. Al-Fatihah adalah dialog terbaik antara manusia dengan Allah. Shalat ada pertemuan terindah dengan Allah.
Nikmat yang tercurah ke dalam dada manusia merupakan nikmat yang tertinggi. Nikmat yang tak terlihat tanpa wujud dan dirasa, lebih besar dari yang berwujud. Nikmat jalan yang lurus dan benar, yang dimohonkan oleh para Nabi dan Rasul, dan mereka yang dipilih oleh Allah. Itulah nikmat tertinggi.
Hakikat dari semua yang berwujud adalah Allah. Hakikat dari semua kekuatan adalah Allah. Hakikat semua peristiwa adalah Allah. Mengapa masih ada keinginan, obsesi dan tujuan selain Allah? Mengapa masih ada besitan hati dan lintasan pikiran selain Allah?
Puaskan, cukupkan dan tentramkan hati hanya dengan Allah. Penuhi akal dengan tadabur dan tafakur dengan ayat-ayat Allah yang tersebar pada alam jagat raya, Al-Qur'an, dan manusia. Gali seluruhnya untuk mengemban amanah sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
Persoalan kehidupan mengepung manusia karena tak paham hakikat yang besar. Manusia terkepung dengan persolan yang remeh dan sia-sia. Masih mempersoalkan perut, kemaluan, berkecukupan, kenyamanan, kesuksesan, keberlimpahan dan kebahagiaan. Pada fokus manusia seharusnya penghambaan kepada Allah.
0 komentar: