Manajemen Tumbuhan di Kebun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Menanam jagung di sela pepohonan. Menanam jagung, agar saat pulang berkebun ada yang dibawa pulang sebagai oleh-oleh atau buah tangan. Seperti membawa pulang terubuk atau singkong.
Menanam jagung untuk bersedekah kepada jagat raya. Bersedekah kepada serangga dan jamur. Bersedekah kepada makhluk yang berterbangan dan merayap. Tak perlu menggunakan pestisida dan herbisida serta anti hama lainnya, biarkan semuanya berproses secara alamiah. Allah telah menciptakan jagat raya sesuai ukurannya.
Ada tanaman yang dimaksudkan untuk disedekahkan kepada seluruh makhluk di jagat raya. Ada tanaman yang dimaksudkan untuk dipanen untuk kebutuhan manusia. Jangan seluruhnya untuk manusia, sebab banyak makhluk kecil yang memberikan andil bagi kehidupan manusia tanpa disadari manusia. Berikan hak mereka.
Jangan bermindset untung rugi. Semuanya harus berbagi. Semuanya bertafakul saling berbagi beban dan berperan. Untuk itulah panen yang dimakan oleh burung dan makhluk lainnya merupakan sedekah dalam rangka menguatkan peran kontribusi pada jagat raya dengan berbagi.
Akar jagung itu berserabut. Kedalaman dan menjalar akarnya mencapai 2-8 meter. Umurnya hanya 100 harian. Akarnya lunak dan mengandung banyak air. Bila mati akan membusuk. Apa kegunaannya?
Al-Qur'an selalu memadukan tumbuhan lunak dan keras dalam satu kebun. Berbicara ragam buahan dalam satu kebun. Tumbuhan lunak yang mati, akarnya yang busuknya di kedalam tanah akan menjadi pupuk. Adakah pupuk yang bisa menembus ke dalam tanah hingga 8 meter? Bagaimana bila manusia yang melakukannya? Berapa sumber daya yang harus dikeluarkan manusia?
Tanaman yang lunak untuk menyiapkan kehidupan pohon keras. Menanam pisang, jagung dan talas untuk menyiapkan kesuburan tanaman alpukat dan kelapa di kebun yang dikelola. Al-Qur'an menjadi banyak inspirasi dalam manajemen tumbuhan dalam satu kebun.
0 komentar: