Hama Tanaman Hanya Perspektif Eksploitatif
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Petani dan pakar pertanian menyebutnya hama. Padahal para hama adalah makhluk Allah. Allah menciptakan setiap makhluk dengan kebenaran dan kemanfaatan yang nyata. Allah menciptakan sesuatu tanpa sia-sia.
Hama itu hanya persepsinya manusia yang berfikir eksploitatif. Serakah, kikir, iri dan dengki. Bukankah setiap makhluk itu diberi dan dijamin rezekinya? Mengapa manusia merasa dirampas rezekinya oleh makhluk yang kecil dan lemah? Hingga harus membangun industri dan teknologi bersekala besar untuk membunuh hama?
Bergelar Profesor, Doktor dan Master, sarjana. Dipuja sebagai ilmuwan, pakar dan engineer. Melakukan riset, penelitian dan development produk, namun hanya untuk membunuh hama? Betapa lemah dan bodohnya manusia, sebab hingga detik ini manusia tidak bisa membasmi hama. Mengapa tidak dilakukan perubahan dan perbaikan methodelogi?
Di era Firaun, Mesir diserbu hama belalang dan kodok. Bagaimana penanggulangannya? Membunuh dan membasmi belalang dan kodok sudah dilakukan, namun tak juga berhasil. Bagaimana caranya? Mereka mendatangi Nabi Musa. Meminta Nabi Musa untuk bermunajat kepada Allah agar dihilangkan hama tersebut. Hama pun hilang seketika.
Mengapa manusia rusak dan rentan sakit? Mengapa bermunculan ragam penyakit yang sebelumnya tidak pernah ada? Membunuh hama berarti membunuh dirinya sendiri. Apakah manusia rugi, bila hasil panennya ada yang cacat karena hama? Panennya baik, bagus dan indah dipandang mata, namun merusak sistem dan organ tubuh manusia.
Saat manusia melalaikan Allah, maka manusia melupakan kemanfaatan akan dirinya sendiri. Wajarlah bila semakin hari yang dilakukan manusia hanya merusak dirinya sendiri namun merasa melakukan yang bermanfaat dan banyak kebaikan. Inilah hukuman bagi para pelaku kezaliman terhadap alam.
Tak ada hama, yang ada hanya ekosistem kehidupan. Tak ada hama, yang ada hanya benang rantai kehidupan untuk menciptakan keseimbangan alam. Hama hanya sebuah perspektif bagi yang eksploitatif, ingin menguasai dengan rakus, serakah dan kikir saja.
0 komentar: