Ilmu, Perjalanan yang Tak Pernah Selesai
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Ilmu manusia apakah pasti sebuah kebenaran? Apakah ilmu itu sebuah titik akhir? Apakah ilmu itu pasti memberikan solusi terbaik? Bukankah setiap zaman selalu muncul teori baru yang membantah teori lama? Bukankah setiap masa muncul para pembaharu?
Ilmu itu datangnya dari sisi Allah bukan dari sisi manusia. Ilmu itu hasil pengamatan, penyelidikan, analisa, dan pemahaman terhadap fenomena alam semesta dan kehidupan. Siapakah yang mendesain fenomena alam semesta dan kehidupan? Bukankah semua fenomena sudah tertulis di Lauhul Mahfud sebelum alam semesta diciptakan dan kehidupan dimulai?
Luas atau sempitnya ilmu tergantung seberapa luas dan dalamnya manusia terhadap fenomena alam semesta dan kehidupan ini. Fenomena yang ada bukanlah titik akhir. Dia dipengaruhi banyak hal. Fenomena yang sama bisa menghasilkan ilmu yang berbeda-beda karena banyak hal yang mempengaruhinya.
Ilmu harus dibimbing oleh Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Tanpa bimbingan, ilmu hanya membuahkan perselisihan. Ilmu adalah cara pandang dan pemahaman atas sesuatu. Padahal pemahaman terhadap sesuatu sesuai yang ditangkap saat meneliti dan mengamati di waktu, ruang dan media yang terbatas.
Banyak yang menghabis waktu, tenaga dan sumber daya untuk ilmu. Padahal ilmu itu bukan final kebenaran. Kebenaran yang final ada di Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Mencurahkan yang belum tentu kebenarannya, namun menanggalkan kebenaran yang sesungguhnya. Itulah berilmu yang dikepung kebodohan.
Bila berdebat soal ilmu, berlapang dadalah. Sebab pada dasarnya semua manusia bodoh. Yang tahu kebenaran hanya Allah. Maka berdebatlah dengan menghormati dan menghargai jerih payahnya dalam mengamati, memperhatikan, memahami dan menyimpulkannya. Terimalah sebagai sebuah khazanah, yang ada di alam dan kehidupan ini sangat kompleks untuk dipahami manusia. Setiap manusia hanya melihat bagian terkecil saja dan bukan keseluruhannya.
Ilmu harus dicari dan digeluti, namun tak ada ilmu yang final. Bila perjalanan alam semesta belum tuntas maka perjalanan ilmu tidak akan mencapai garis finish pula. Ilmu yang dibukakan Allah kepada manusia sejalan dengan perjalanan alam semesta. Agar manusia tak bergelut dengan perjalanan panjang keilmuan, Allah menurunkan kitab suci, mengutus para Nabi dan Rasul untuk membimbing perjalanannya.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif