Yang Di Bumi, Hanya Ilusi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Mana yang nyata, janji Allah yang akan memberikan kekayaan atau kekayaan yang berada digenggaman? Mana yang nyata, janji Allah atau janji manusia? Mengapa manusia meyakini lebih nyata yang berada digenggamnya? Lebih yakin pada janji manusia?
Berinfaq, bersedekah dan berzakat, untuk menguji mana yang nyata dan ilusi. Semua yang ada di bumi hanya ilusi. Kepemilikkan tanah, hanya sebuah kertas. Uang di bank, hanya coretan angka di kertas. Wujud uang hanya berupa lempengan dan kertas. Kendaraan hanya besi belaka, bila tak bergerak hanya jadi besi kiloan saja.
Apa pun bentuk dan wujud yang ada di permukaan tanah hanyalah tanah belaka. Berarti semua wujud yang ada hanyalah ilusi. Hanya perubahan wujud tanah belaka. Jadi pemburu tanah, ataukah kebersamaan bersama Sang Pemilik Alam Semesta?
Apakah kesenangan manusia juga ilusi? Apa yang dirasakan dan dialami setelah mengecap kesenangan tanpa batas? Hanya keletihan. Hilangnya yang dimiliki. Kehancuran akal dan raga.
Apakah kekuasaan itu ilusi? Kekuasaan hanya seonggok surat keputusan legitimasi. Semuanya akan berakhir walapun ingin diperpanjang dengan kekuatan kediktatoran, pengerahan massa, kekayaan dan kemiliteran. Semua yang ditinggalkan dan lenyap, hanyalah ilusi.
Mengapa manusia menyenangi yang ilusi, palsu, dan kamuflase? Mengapa manusia lebih memilih ditipu dan dibohongi? Mengapa manusia lebih memilih yang hina dan rusak? Bila hati kesadaran tertutup, manusia kembali pada bentuk asalnya, super bodoh, super zalim kepada dirinya sendiri.
Manusia tak bisa mendefinisikan kemaslahatan dan kemudharatan. Manusia tak bisa mendefinisikan kebaikan dan keburukan bila tak terbimbing oleh iman dan wahyu Allah. Itulah sebab mengapa manusia lebih memilih kamuflase, ilusi dan kepalsuan.
0 komentar: