Berkebun, Ikhtiar Merekayasa Mata Air
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Berkebun di area perbukitan. Tanpa ada sumber air di atasnya. Bila hujan, air langsung meluncur ke bawah. Bagaimana agar tetap menjaga kelembaban tanah, padahal baru pembukaan lahan? Tak ada lagi pepohonan yang tinggi.
Bila memilik modal memadai, buatlah terasering menjadi undakan seperti kursi. Bila tidak, biarkan rerumputan, gulma, ilalang tumbuh. Buat lubang panjang untuk menjebak air hujan "Rorak". Disamping tanaman keras utama, tanami juga pohon yang batangnya bisa menyimpan air seperti pisang dan sejenis talas.
Tanaman yang batangnya mengandung air bermanfaat bila datang kemarau panjang. Disamping itu pula, masa panennya cepat. Batangnya bisa digunakan untuk menjaga kestabilan kelembaban tanah dan mengandung unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman utama.
Daerah perbukitan, sangat kesulitan air. Buat terasering dan rorak di bagian atasnya agar air meresap ke tanah. Bila air sudah diresapkan ke tanah, bagaimana mengeluarkan atau memudahkan air keluar dari tanah, tanpa mesin? Setiap tumbuhan memiliki karakteristik yang khas.
Di Wonogiri, ada daerah bukit yang tandus dan berbatu berubah menjadi perbukitan yang dipenuhi mata air. Daerah kering berubah menjadi keberkahan yang banyak mata airnya. Bagaimana caranya?
Tanamlah pohon beringin. Menurut peneliti, akar pohon beringin memilik kekuatan luar biasa untuk menarik air di bawah tanah ke permukaan tanah. Beberapa daerah, pohon beringin ditanam di tempat yang dekat dengan sumber air sehingga mata airnya sangat berlimpah.
Bila pohon beringin di bagian atas berpotensi mengganggu pertumbuhan pohon utama karena dapat kekurangan sinar matahari di pagi hari. Cobalah untuk menanam pohon beringin bagian bawah perbukitan. Air hujan yang sudah diresapkan di bagian atas, akan ditarik oleh pohon beringin dibawahnya menjadi mata air.
0 komentar: