Konsep Bubur Pupuk, Memadukan Unsur Alam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Perhatikan kapur pertanian. Berbentuk serbuk. Mengapa berbentuk serbuk? Agar mudah dan cepat memperbaiki PH tanah. Semakin besar bentuk kapurnya, semakin lama memperbaiki PH tanahnya.
Mengapa hasil bakaran sampah, ranting dan dahan lebih cepat menyuburkan tanaman? Sampah menjadi abu. Lebih mudah menyatu dengan tanah. Arangnya menyerap air hujan. Begitupun dengan proses pengkomposan. Butuh energi panas untuk merubah menjadi butiran yang lebih kecil.
Bisakah merubah bentuk yang lebih kecil tanpa proses pemanasan? Tanaman hijau yang dibiarkan akan menghasil panas. Sampah hijau yang dibiarkan pun menghasilkan panas dengan sendirinya. Lalu membusuk.
Tanpa pemanasan dan pembakaran, bisakah merubah sampah dan sisa organik menjadi serbuk? Alam yang bisa membantu. Air hujan semoga bisa membantu. Mikroorganisme yang akan mengurai. Mungkin waktunya cukup lama.
Petani memendam jerami ke lumpur. Menggunakan lumpur dan air untuk membusuk dedaunan, akar, batang dan sampah. Menurut pakar, memendamkan jerami bisa mengembalikan unsur hara yang terserap di tumbuhan padi.
Hasil pembusukan di sawah bila dikeringkan akan bisa diserap oleh tanaman karena sudah tidak jenuh lagi. Lumpur dan air sawah bisa membusuk, bagaimana bila lumpur ditambahkan air hujan? Bukan sekedar membusungkan tetapi bisa mengikat unsur hara yang ada di air hujan. Akan lebih menyuburkan lagi.
Dengan tanah, pupuk, sampah dedaunan, dan air hujan dicampur, didiamkan dan diadukan menjadi seperti bubur, semoga lebih meningkatkan kualitas sampah dan pupuk, karena memadukan unsur langit dan bumi. Memadukan air, tanah, udara dan kelak, bila bersentuhan dengan sinar matahari akan bersentuhan dengan unsur api. Insyaallah sempurna.
0 komentar: