Desain Ekosistem Suplai Pupuk Organik
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Sabtu berkumpul dengan petani. Mengamati caranya mencangkul. Membuat lubang tanah tempat mengumpulkan air hujan dan dedaunan. Nongkrong bareng. Menikmati panasnya matahari dengan hembusan angin yang sejuk di gunung Halimun Sukabumi.
Bila dzuhur tiba, pergi ke selokan yang berada di pinggir kebun yang diapit dengan sawah. Wudhu di selokan dan shalat dipinggir selokan. Bila selesai, kadang rebahan di tepi selokan hingga tertidur atau tidur gubuk hingga jam 13.30. Setelah itu melanjutkan berkebun hingga sebelum magrib. Indahnya melihat warna merah matahari yang akan tenggelam di punggung gunung Halimun.
Ahad pagi, nongkrong dengan pengelola sampah organik. Sampah dari daun jati, buah pala, dan daun lainnya. Sampah tersebut sisa olahan pabrik industri herbal. Mengumpulkan yang terbuang. Yang terbuang ternyata sangat bermanfaat bagi yang menyadarinya.
Berlanjut nongkrong dengan pemilik ternak kambing dan domba. Belajar desain kandang, makanan, minuman dan ragam kebiasaan hewan ternak. Setelah berkumpul dengan yang berprofesi mengumpulkan batang pohon bambu.
Di kebun bambu, tanahnya seperti kasur. Setelah dikorek tanahnya ternyata humusnya sangat tebal. Banyak akar bambu, daun bambu telah menjadi serpihan kecil. Seperti inilah yang dicari. Hingga sore, mengumpulkan daun bambu.
Akhirnya berkolaborasi dengan penebang pohon bambu. Sambil menebang pohon, dia akan mengumpulkan daun dan akar bambu. Sebagian dibakar, sebagian dibiarkan berbentuk kering. Kerjasama jangka panjangnya, setiap menebang pohon bambu, dia akan mengumpulkan sampah bambu.
0 komentar: