Berternak dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Mencoba membuka referensi berternak di Al-Qur'an, ternyata tidak sebanyak bercocok tanam. Mengapa? Yang berkaitan tentang ternak lebih banyak tentang tempat tinggalnya, perannya bagi manusia dan alam semesta untuk kesenangan manusia dan hewan ternak.
Pengelolaan ternak secara umum di Al-Qur'an dijelaskan bahwa kesenangan berternak ada pada saat mengeluarkan ternak dari kandang ke penggembalaan dan dari pengembalaan ke kandang. Mengapa referensinya tak sebanyak bercocok tanam?
Dalam Al-Qur'an, proses berternak di awali dari pengelolaan air, pengelolaan tumbuhan, barulah dibahas tentang hewan ternak dan manusia. Apakah pengelolaan ternak sama dengan pengelolaan diri manusia itu sendiri? Apakah pemahaman terhadap ternak di awali dari pemahaman terhadap diri sendiri?
Alam semesta untuk kesenangan manusia dan hewan ternak? Mengapa penyebutan kesenangan manusia didahulukan daripada kesenangan hewan ternak dalam sejumlah ayat Al-Qur'an ? Berarti berternak diawali dari pemahaman terhadap prilaku manusia. Kesenangan manusia, itulah kesenangan hewan ternak juga.
Pengembalaan dan tempat tinggal ternak dibahas khusus dalam Al-Qur'an, apakah ini menjadi titik krusial kesehatan dan produktivitas hasil ternak? Kesenangan manusia disandingkan dengan kesenangan hewan ternak, bisa jadi inilah juga titik krusial dalam berternak.
Sikap manusia kadang disejajarkan dengan hewan ternak di Al-Qur'an. Bahkan lebih buruk dari hewan ternak. Apakah ini ada keterkaitan juga dalam pengelolaan ternak?
Bertertanilah untuk menerapkan Al-Qur'an. Berternaklah untuk mengamalkan Al-Qur'an. Mentadaburi dan memaham Al-Qur'an dengan menyandingkannya bersama alam. Bukan sekedar membuka lembaran kitab tafsir dan duduk kumpul riung saja.
0 komentar: