Alam Rahim, Alam Dunia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Saat manusia di alam rahim, Allah mengambil janji pada manusia untuk menyembah dan taat kepada Allah. Hanya itu saja bekalnya. Bekal ini yang akan menyelamatkan manusia dari liku-liku kehidupan ini. Satu bekal yang membuat manusia bahagia dan tentram.
Saat para Nabi dan Rasul akan wafat, yang dipesankan kepada anak keturunan dan umatnya hanya menyembah dan taat kepada Allah saja. Mengapa bukan ilmu, teknologi dan ragam sumber daya? Satu bekal untuk mengarungi bahtera pernak-pernik kehidupan.
Manusia baru mempelajari liku-liku kehidupan saat sudah aqil balig. Sambil mengarungi kehidupan, manusia belajar liku-liku kehidupan. Itulah sebab, semua kemaksiatan dan dosa seberat dan sepenuh isi bumi pun akan diampuni. Kecuali menyekutukan Allah.
Allah menurunkan Kitab Suci, Para Nabi dan Rasul untuk belajar dan mengamalkannya. Ada pahala dan dosa. Ada ampunan dan ujian. Belajarnya bukan saja tentang hiruk-pikuk ujian dunia, tetapi juga hiruk-pikuk perjalanan setelah kematian. Disinilah perbedaan di alam rahim dan alam dunia.
Di alam rahim hanya diajarkan bekal saja, namun tak dibekali pengetahuan tentang liku-liku perjalanan dunia. Namun di alam dunia, manusia tidak hanya dibekali bekal di akhirat namun juga liku-liku perjalanan akhirat, sejak kematian, Hari Kiamat, Hari Pembalasan hingga pertemuan dengan Allah.
Perjalanan akhirat sangat jelas dan detail, baik tahapannya, fragmen peristiwanya, para pelakunya hingga dialog-dialognya. Sebuah sinopsis filem dan novel pun tak sedetail seperti ini. Mengapa gambaran akhirat sangat jelas? Seolah-olah sedang mengalaminya dan hadir di dalamnya.
Alam rahim, bekal untuk menghadapi perjalanan dunia. Bekalnya hanya tunaikan janji saat di alam rahim. Alam dunia, bekal untuk menghadapi perjalanan akhirat, bekalnya hanya mentaati Allah dan Rasul di setiap sendi kehidupan. Hanya itu saja. Mudahkan?
0 komentar: