Tim Investigasi di Era Penguasa Pendusta
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Membentuk tim investigasi untuk mencari fakta. Fakta kebenaran atau kumpulan fakta untuk merekayasa kebohongan? Bila penguasa nya pendusta, apakah tim investigasinya bisa mengungkapkan kebenaran? Pohon yang buruk tidak akan bisa menghasilkan buah yang baik. Tanah yang tandus tidak akan menumbuhkan pohon yang subur.
Sebelum tim investigasi dibentuk. Apa yang diungkapkan? Semoga tidak mendapat sanksi dari FIFA. Itulah orientasi terbesarnya. Bila orientasinya seperti ini, fakta apa yang akan diungkap? Pencarian dan pengumpulan fakta itu sesuai dengan maksud awalnya. Tujuan berbeda akan menciptakan pengumpulan fakta yang berbeda.
Sejumlah pembesar Quraisy mengendap untuk mencuri pendengaran bacaan Al-Qur'an Rasulullah saw setiap malam. Dalam hati dan pembicaraan internalnya, mereka mengakui kebenaran dan keindahan Al-Qur'an. Namun apa yang harus disampaikan ke publik? Rasa takjub terhadap Al-Qur'an yang seharusnya diungkapkan sebagai mukjizat dari Allah, namun diungkapkan ke publik sebagai sihir. Fakta kebenaran diubah orientasinya.
Tim investigasi dan pencari fakta sebenarnya tidak berguna, bila dibentuk oleh para pendusta. Proses pengadilan, kehadiran hakim, saksi ahli dan jaksa, proses penyelidikan dan penyidikan, sebenarnya tak berguna bila keputusan berdasarkan pesanan penguasa dan berharta. Hasilnya sudah direkayasa sebelum proses pengadilan dimulai.
Penguasa hanya memanfaatkan legalitas formal dan prosedural untuk menguatkan kedustaannya. Struktur ketatanegaraan hanya untuk melegalkan kedustaan penguasa. Itulah hari-hari yang kita saksikan di negri ini. Kedustaan yang disahkan oleh undang-undang.
Firaun dan ahli sihir melihat langsung tongkat Nabi Musa menjadi ular besar yang memakan ular dari ahli sihir. Mengapa peristiwa yang sama menghasilkan pemikiran dan kesimpulan berbeda? Ahli Sihir, memandang ini bukan ilmu Nabi Musa. Firaun berkesimpulan bahwa ilmu sihir Nabi Musa sangat luar biasa. Tujuannya untuk menyesatkan rakyat Mesir. Fakta yang sama, bila orientasinya berbeda akan menghasilkan hal yang berbeda.
Lembaga negara, sistem hukum dan perundangan, sistem pemerintahan tak berguna bila penguasanya berjiwa pendusta. Semuanya dimanfaatkan untuk melegalkan kedustaannya. Sistem hanya pencegah, saat penguasa mengisi pejabat diseluruh lembaga struktural dengan para pendusta maka sistem apa pun akan membuahkan kediktatoran.
0 komentar: