Perintah dan Larangan Allah adalah Mukjizat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Apapun yang datang dari Allah adalah kemukjizatan. Apa yang datang dari manusia adalah kelemahan. Semua perintah dan larangan Allah adalah kemukjizatan. Tanda kemukjizatan, sederhana namun manfaatnya tak terjangkau oleh manusia.
Berdzikir itu sederhana. Buahnya yang selalu diburu manusia. Apakah ada cara yang lebih mudah untuk mendapatkan ketentraman selain berdzikir? Berpuasa adalah sederhana. Hingga sekarang hikmahnya tak henti digali oleh manusia. Puasa akan terus terjaga, sebab manusialah yang membutuhkan puasa.
Shalat adalah mukjizat. Andai tak ada shalat, manusia akan menciptakannya sendiri. Dengan kebodohannya, manusia akan terus mencari jalan menuju dan tersambung dengan penciptanya. Mendapatkan pertolongan Allah dengan shalat.
Semua perintah dan larangan Allah adalah mukjizat. Allah yang menciptakan jagat raya, maka Allah mengetahui tata kelola, hukum sebab akibat, dan sistem kehidupan yang sudah dirancang melalui takdir-takdir-Nya. Dengan kesederhanaan, kehidupan ini bisa dilalui dengan amat mudah. Itulah buah mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah.
Jagat raya dan manusia adalah satu kesatuan. Manusia dan sistem kehidupan adalah satu kesatuan. Bagaimana mengintegrasikannya? Bagaimana mengkolaborasikannya? Jagat raya dan sistem kehidupan bersifat tetap. Sedang manusia sebagai khalifah di muka bumi diberikan kebebasan. Bagaimana dalam kebebasannya manusia bisa beriringan dengan jagat raya dan sistem kehidupan?
Pola interaksi, komunikasi, keterhubungan dan eko sistem antara manusia dengan jagat raya dan sistem kehidupan harus dibentuk. Oleh sebab itulah Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menjelaskan wahyu kepada para Nabi dan Rasul agar manusia mengetahui pola interaksi, pola komunikasi, pola keterhubungan dan eko sistem dengan jagat raya dan sistem kehidupan yang telah Allah rancang.
Dengan akalnya, manusia bodoh dalam memahaminya. Itulah sebab jagat raya dan sistem kehidupan pada akhirnya merusak dan menghancurkan manusia. Manusia menjadi tak tentram dan selalu was-was, jagat raya dan sistem kehidupan terus mengepung untuk menghancurkannya. Pola manusia penuh kekacauan dan bertabrakan karena tak sejalan dengan pola jagat raya dan sistem kehidupan.
0 komentar: