Mencontek Nabi Musa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Bisakah satu orang menggerakan gerbong kereta dengan mendorongnya? Bisakah beberapa orang menggerakkan satu gerbong kereta dengan mendorongnya? Padahal sangat mudah menggerakkannya, ambillah kunci staternya. Cukup sedikit menggerakkan, maka seluruh mesin penggerak akan menggerakkan gerbong.
Manusia sangat bodoh dalam menjalani hidup. Menganggap, akalnya bisa mengeksploitasi dan menaklukkan bumi. Padahal akal bisa didayagunakan karena Allah telah menundukkan alam semesta bagi manusia. Karena manusia telah ditunjuk sebagai wakil Allah di muka bumi.
Mengapa tak mencontek Nabi Musa? Dengan tongkatnya mampu menutaskan tantangan hidup. Mengapa tak mencontek Nabi Nuh? Dengan kayu, mampu melepaskan diri dari banjir besar yang melampaui gunung? Sebab kesombongannyalah manusia tertatih-tatih dan hancur dalam menghadapi persoalan hidup.
Mengapa tak mencontek Nabi Musa? Dengan tongkatnya mampu menutaskan tantangan hidup. Mengapa tak mencontek Nabi Nuh? Dengan kayu, mampu melepaskan diri dari banjir besar yang melampaui gunung? Sebab kesombongannyalah manusia tertatih-tatih dan hancur dalam menghadapi persoalan hidup.
Bagaimana sebuah tongkat bisa mengalahkan diktator Firaun? Bagaimana sebuah kunci bisa menggerakkan belasan gerbong kereta? Ada kekuatan besar dan energi pendorong yang tak diketahuinya. Ada yang menghimpun seluruh kekuatan untuk membantunya.
Tentara Allah pasti menang. Itulah penggalan ayat Al-Qur'an. Bagaimana agar tentara Allah yang tak terlihat berhimpun bersama kita? Bagaimana hukum alam semesta menjadi sejalan dan menopang? Bagaimana manusia berhimpun? Mudah saja, berserah diri kepada Allah, maka seluruh yang ada di jagat raya akan menolong dan menopang.
Bagaimana mau-Nya Allah dalam mengelola diri, gaya hidup, keluarga, bisnis, kekuasaan, kekayaan? Bacalah dan pahamilah kehendak Allah dalam mengelola jagat raya. Berserah dirilah dengan kehendak Allah. Maka Allah akan menolong.
Membaca dan memahami kehendak Allah. Bukalah kembali Al-Qur'an. Pahami kata per kata, ayat per ayat. Diteladani kembali seluruh kiprah Rasulullah saw. Lalu, berserah diri dan mematuhinya. Menjadi muslim, karakter yang menyerah diri kepada Allah, satu-satu jalan untuk membimbing peradaban.
0 komentar: