Membentuk Mental Investor dan Pengusaha dengan Bersedekah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Melatih berbisnis, belajar menjual dan membuat produk? Apa mental utama memulai bisnis? Apa yang ditakuti dalam berbisnis? Semuanya terangkum dalam sedekah. Biasakan bersedekah, mental berbisnis maka terbentuk secara alamiah.
Bukankah inti bisnis itu melayani? Bukankah yang mau menjalani bisnis adalah mereka yang berani mengambil resiko? Mereka yang terbiasa bersedekah sudah terbentuk mental bahwa yang dikeluarkan tidak akan pernah kembali. Jadi mental bersedekah lebih berat dari mental berbisnis bagi para materialis.
Berani kehilangan. Berani memberi tanpa ingin kembali secara sadar dan sukarela. Inilah langkah awal dan yang membentuk daya tahan berbisnis. Tak ada lagi ketakutan apa pun.
Bersedekah membentuk mental berinvestasi. Hasil investasinya tak perlu dan tak harus dirasakan di dunia di saat masih hidup. Sebab investasi itu membangun masa depan bukan hari ini. Hari-hari yang dilalui dipenuhi investasi bukan konsumsi pemuasan ego diri.
Bersedekah pasti akan kembali. Bisa berbentuk sikap mental dan karakter, jalan kemudahan dan pertolongan yang tak terduga, ataupun kekayaan yang berlimpah. Bagaimana prosesnya? Hanya Allah yang tahu jalan-jalannya. Namun ini hukum kepastian yang tak diyakini manusia.
Mendapatkan yang amanah dalam pengelolaan harta, amatlah sulit. Mengelola bisnis, banyak hal yang tak bisa dikendalikan. Mengapa tak diniatkan bersedekah saja? Merubah investasi menjadi niat bersedekah. Membangun bisnis dengan niat bersedekah. Bersedekah sesuai ukuran yang telah ditetapkan oleh syariat.
Bersedekah menghilangkan nafsu yang membuat lupa diri untuk berinvestasi karena bisikan khayalan keuntungan menipu yang menguras harta. Bersedekah menghilangkan ketakutan untuk tidak berivestasi. Bersedekah berarti dalam kondisi yang aman. Tak membangkrutkan dan tak kikir pula.
0 komentar: