Demografi dan Phsycografi dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Apa yang pertama dipandang indah dalam kehidupan ini? Wanita, anak, perhiasan, kendaraan dan terakhir kebun atau sawah. Bagaimana kondisi akhir zaman? Kebanyakan wanita, mereka berpakaian tetapi telanjang. Bagaimana memanfaatkan fenomena ini bagi pengelolaan dunia? Bagaimana agar bermanfaat bagi kehidupan akhirat?
Apa yang diburu dalam kehidupan ini? Kesenangan, bersenda gurau, saling berbangga, dan bermewahan. Itulah cara berinteraksi dengan dunia. Bagaimana karakter yang disebutkan oleh Al-Qur'an diberdayakan bagi kemanfaatan akhirat?
Dalam Al-Qur'an, lebih banyak golongan kanan yang ke surga atau golongan kiri yang ke neraka? Kebanyakan yang kafir dan munafik atau mukmin? Kebanyakan yang tertipu oleh dunia atau yang selamat? Seperti itu demografi yang disebutkan di Al-Qur'an, bagaimana kemanfaatannya bagi mukmin dalam mengelola kehidupan?
Siapakah yang menyakini Al-Qur'an? Tentunya mukmin. Mengapa fenomena kehidupan dunia yang gamblang dijelaskan Al-Qur'an tidak dimanfaatkan untuk menarik manusia pada kebaikan? Pada pengumpulan sumber daya kekuatan bagi kemaslahatan manusia?
Mengapa pengelolaan politik dan ekonomi seorang mukmin tidak memanfaatkan fenomena dunia yang dijelaskan Al-Qur'an? Mengapa pengelolaan "tampilan luar" bisnis tidak memanfaatkan fenomena dunia yang disebutkan Al-Qur'an dan fenomena huru hara Hari Kiamat yang disabdakan Rasulullah saw?
Apakah yang diambil dari Al-Qur'an hanya unsur ibadahnya saja? Mengapa fenomena sosial budaya manusia diabaikan? Bukankah semua penguasa peradaban dan wilayah di awali dari pemahaman dan pemanfaatan fenomena sosial dan budaya? Semuanya dijelaskan dalam Al-Qur'an.
Bukankah seorang muslim adalah sebaik-baiknya umat di kolong jagat raya ini, mengapa tidak memanfaatkan fenomena dunia yang dijelaskan Al-Qur'an untuk memimpin peradaban? Al-Qur'an adalah petunjuk terbaik. Manfaatkan fenomena yang dijelaskan Al-Qur'an untuk menjadi pemimpin peradaban dunia.
0 komentar: