Buku Tulis Spesial Bapak
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Semalam mulai menulis manual ayat-ayat Al-Qur'an dengan tangan, walaupun sebelumnya tidak pernah namun dicoba untuk memulainya. Semoga ini bentuk terkecil dari mencintai Al-Qur'an. Setiap hari, satu halaman buku yang ku tulis. Cukup pegal juga, semoga tangan ini akan menjadi saksi di akhirat.
Jadi ingat kumpulan buku tulis bapak ku yang tersimpan di lemarinya. Saat kecil, aku sering menemukan buku tulis bapak di lemari. Isinya tulisan tangan doa-doa yang didapatkan dari guru-gurunya. Buku itu disimpan dengan rapi. Bila ada keperluan, buku itu dibukanya kembali.
Saat SMP, guruku pak Luthfi, mengajarkan khusus menulis ayat Al-Qur'an dengan tangan walapun hanya satu ayat. Setiap kata diartikannya. Bila dia mengajar, seisi kelas ribut, mungkin membosankan. Sekarang, yang diajarkan pak Luthfi mulai dipraktekkan.
Para wartawan menulis ucapan para penguasa, pengusaha, intelektual, profesional dan semua yang layak untuk diberitakan. Namun mengapa tak tertarik menuliskan firman Allah? Berbangga menulis kutipan manusia, mengapa tak bahagia saat menulis kutipan firman Allah?
Ayat-ayat Al-Qur'an yang menarik dan menyentuh hatiku, terutama tentang asma ulhusna-Nya Allah, doa-doa, penjelasan Allah tentang dzat-Nya dan kesimpulan dari sebuah kisah atau peristiwa.
Setiap malam setelah pulang kerja, ku coba untuk menulis ayat Al-Qur'an dengan tangan, hasilnya memang tidak bagus. Sebab bukan itu tujuannya. Yang diharapkan semoga ini dicatat sebagai jihad kesungguhan.
Ringan dan rutin, hanya menguji karakter, bersabarkah? Beristiqamahkah?
0 komentar: