Berbisnis untuk Menyiapkan Kematian
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Berbisnis untuk menyiapkan kematian. Berkebun untuk menyiapkan kematian. Bukankah kematian itu tak terduga? Sedangkan berbisnis dan berkebun hanya untuk mengetahui jati diri, masihkah berorientasi akhirat?
Berbisnis dan berkebun bagian dari hiruk pikuk, kesenangan, senda gurau, dan permainan. Apakah melenakan? Apakah bisa memanfaatkan arusnya untuk menyiapkan kematian? Apakah hanya ibadah-ibadah simbolik yang menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah?
Seperti di Surga, manusia menikmati kesenangan tanpa batas, namun kerinduannya terus tertuju pada Allah. Bagaimana menikmati kesenangan dunia namun setiap langkah kesenangannya bagian kerinduan pada Allah?
Menikmati kesenangan dunia diperbolehkan, kecuali yang dilarang. Kesenangan dunia boleh dinikmati, maka isilah dengan bersyukur. Bersyukur inilah yang membuat menikmati kesenangan dunia menjadi keterpautan kepada Allah.
Di Surga, manusia menikmati kesenangannya dengan tata kelola yang sudah ditetapkan Allah. Mengapa di dunia tidak menikmati kesenangannya dengan arahan dari Allah? Nikmatilah kesenangan dunia yang telah disiapkan Allah bagi manusia sesuai tata kelola dari Allah.
Berkebunlah. Berbisnislah. Nikmati seluruh proses dan hasilnya. Nikmati seluruh kesenangan yang ada. Berkebun dan berbisnis bukan dengan cara kita, tetapi dengan tata kelola yang dibimbing oleh Allah swt dan Rasul.
Dunia itu bukan penjara tetapi kebebasan. Bukankah Allah memberikan akal, nafsu dan hati? Dunia itu bukan penjara tetapi kebebasan, bagaimana agar kebebasannya menjadi kesenangan yang membahagiakan? Allah menurunkan Al-Qur'an dan mengutus para Nabi dan Rasul. Kebebasan yang terbimbing.
0 komentar: