Suntikan Energi Jiwa dari Alam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Berinteraksi dengan alam, tumbuhan dan hewan, berarti berinteraksi dengan makhluk Allah yang senantiasa berdoa, bersujud dan bertasbih kepada Allah. Memandang angkasa raya, berarti memandang makhluk Allah yang senantiasa berdoa, bersujud dan bertasbih kepada Allah. Adakah teman sebaik ini?
Berinteraksi dengan alam semesta berarti berinteraksi dengan yang selalu melayani manusia. Yang selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Semuanya ditundukkan Allah untuk manusia. Semuanya wasilah agar manusia fokus beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi.
Adakah pengaruh kejiwaan dari interaksi manusia terhadap Alam? Adakah ketentraman? Dapatkah filosofi hidup? Munculkah rasa kasih sayang? Bila ketiganya tumbuh pada jiwa, bertanda alam telah menyuntikkan energi pada jiwa manusia.
Melihat sekumpulan semut yang berbaris. Melihat rayap yang tengah mengigit. Melihat cacing yang tengah bergeliat. Melihat jangkrik yang berlarian. Apa yang dirasakan? Ingin membunuh karena menganggapnya sebagai hama? Atau, mengkondisikan alam sehingga mereka bisa terus hidup untuk mengelola alam?
Seorang pecinta anjing menjadi ulama besar di Mesir. Mencintai anjing, bertanda pada jiwanya ada kasih sayang dan kelembutan. Saat disentuh dengan ayat-ayat Allah dan tugas kehidupan, jiwanya terpanggil. Dari mendidik anjing menjadi pendidik bagi para pemuda.
Bandingkan kondisi alam Mekkah dan Madinah. Madinah merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Jiwa penduduknya sering berinteraksi dengan alam dan hewan daripada dengan kekayaan. Hidupnya penuh kesederhanaan. Sedangkan Mekkah, para pembesarnya lebih banyak berinteraksi dengan kekayaan dan kekuasaan. Hidup bermewahan dan saling berbangga. Itulah sebab, Madinah menjadi ladang subur bagi dakwah Rasulullah saw.
Berinteraksi dengan alam bukan berorientasi pada panen dan hasilnya. Menjadi kaya dengan buahnya. Alam jangan dijadikan sebagai faktor-faktor produksi untuk dieksploitasi seperti persepsi para pemburu dunia. Alam menjadi guru spiritual dan peradaban, sebab Allah telah menganugerahkan petunjuk (huda) pada setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Bisakah membaca petunjuk-Nya?
0 komentar: