Mengarungi Era Kediktatoran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Manusia hendak dijadikan Khalifah di muka bumi. Menurut malaikat, bukankah hanya akan menimbulkan kerusakan dan pertumpahan darah saja? Mengapa bukan malaikat yang senantiasa bertasbih? Allah mengetahui yang tersembunyi dan yang nyata.
Mengapa kekuasaan saat ini dikuasai oleh mereka yang senang menimbulkan keributan, pertumpahan darah dan kerusakan? Mengapa kekuasaan harta saat ini dikuasai oleh mereka yang serakah dan kikir? Perlukah menggugat seperti malaikat yang mempertanyakan mengapa manusia dijadikan khalifah?
Sejarah umat Islam sudah sangat jelas, pasca Khalifatur Rasyidin, umat Islam akan dipimpin oleh penguasa yang menggigit dan diktator. Kediktatoran dimulai saat kekhalifahan Turki Utsmani runtuh. Sejak itu banjir darah kaum muslimin terus bergelimpangan. Sampai kapankah akan berakhir?
Mengapa umat Islam harus melalui periode penguasa yang menggigit dan kediktatoran? Karakter setiap umat selalu melupakan ajarannya. Melupakan kitab-kitabnya. Tak lagi meyakini agamanya. Itu pula yang menjangkiti Umat Islam. Telah berlalu masa yang panjang membuatnya terjerumus. Semua peristiwa yang menghantam Umat Islam agar kembali pada ajaran dan kitab sucinya.
Kaum Bani Israel selalu menunggu Nabi dan Rasul berikutnya untuk mengembalikan kejayaan. Masa kejayaan Bani Israel terhenti dengan diutusnya Nabi Isa. Bagaimana dengan Umat Islam? Sebab tidak ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus.
Bani Israel dan Umat lainnya, tidak akan bisa bangkit kembali peradabannya. Sebab, tak ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus. Sebab, kitab sucinya tidak terjaga kemurniannya. Mereka hanya mengandalkan akalnya saja. Apakah akal bisa membimbingnya pada kejayaan peradaban yang sempurna?
Selain kitab suci, akan menggiring manusia dari cahaya menuju kegelapan. Bila berpegang pada kitab suci, membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya. Sekarang, bagaimana arah peradaban manusia yang tak berlandaskan pada kitab suci? Kemana arah kekuasaan dan kekayaan yang tak terbimbing oleh kitab suci?
0 komentar: