Dibalik Satu Daun yang Kering
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Menjadi daun yang kering, itulah gambaran akhir kehidupan dunia dalam Al-Qur'an. Setiap satu daun kering yang dikumpulkan berarti mengambil satu ayat Al-Qur'an yang dijadikan pelajaran. Satu daun kering berarti mentafakuri dan mentadaburi satu ayat Allah. Mengumpulkan sampah berarti mengumpulkan pemahaman tentang hakikat dunia.
Satu helai daun kering yang dikumpulkan berarti satu mutiara pelajaran berharga. Mentadaburi Al-Qur'an bersama sampah yang berserakan. Mengumpulkan sampah padahal sebenarnya tengah mentadaburi Al-Qur'an. Belajar Al-Qur'an tak harus membuka tafsir yang tebal dengan bersila dihadapan ustadz. Cukup mengambil sapu. Pergilah ke kebun. Kumpulkanlah sampah.
Saat sampah digeser. Apa yang ada? Belatung dan cacing. Mereka teman di alam kubur. Tak ada yang mau menemani kecuali belatung dan cacing. Semua binatang tanah akan menjadi teman. Merekalah teman alam kubur. Sapalah dan ucapankan salam pada mereka.
Banyak yang menjauhi sampah. Seperti itulah gambaran manusia terhadap kematian. Padahal yang dimakan okeh manusia pun akan menjadi sampah di perutnya. Bau dan menjijikkan. Hanya saja Allah menciptakan teknologi super canggih yang tidak mungkin bisa dibuat oleh manusia sehingga sampah di dalam perut tak menganggu aktivitas manusia. Seperti itu seharusnya manusia menciptakan teknologi pengolahan sampah.
Sampah berjatuhan di sekitar tanaman bukan untuk menyengsarakan pohon yang masih hidup, tetapi memberikan energi dan nutrisi kehidupan pada yang masih hidup. Sampah diolah menjadi unsur hara makro esensial dan mikro. Saat daun berguguran, seluruh energinya diberikan ke dedaunan yang masih hijau.
Saat kematian menimpa manusia, energi apa yang bisa diberikan kepada generasi pelanjunya? Sekedar harta warisankah? Sebelum kematian tiba, belajarlah pada daun yang berguguran, serahkan dan berikan seluruh kebijaksanaan hidup yang diperoleh kepada generasi yang baru tumbuh.
Gugurnya daun yang kering. Melayangnya daun kering. Menghamparnya dedaunan kering di atas tanah, bukanlah peristiwa biasa. Semua tanda-tanda kebesaran Allah yang memberikan pelajaran berharga bagi yang mau berfikir, bertanya, mendengar dan mengambil pelajaran. Sebab peristiwa tersebut diabadikan dalam Al-Qur'an.
0 komentar: