Bersenang-senang dengan Mengolah Tanah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Di tahun 2021 jumlah mobil yang terjual sekitar 450.000 unit. Motor baru sekitar 450.000 unit. Hampir 80 trilyun sumber daya teralokasikan untuk kendaraan. Pada sisi lain, hutan dikuasai Asing dan Aseng. Banyak tanah yang terlantar. Pangan masih banyak import. Mengapa sumber daya difokuskan pada hal yang tidak strategis?
Buruh tani hidup dibawah standar. Hidupnya hanya untuk hari ini saja. Padahal ketahanan pangan negri ini berada pada pundak mereka. Mengapa banyak yang telah menghabiskan membeli kendaraan yang nilainya terus menurun dan usang, padahal pada sisi lain nilai tanah dan pangan terus naik?
Hari libur digunakan untuk bersenang-senang. Makan, minum, beristirahat dan bertamasya. Liburan hanya konsumerisme. Padahal semuanya bisa didapatkan dengan mengolah tanah, berkebun dan bertani. Rasa senang dan bahagianya sama dengan mereka yang berlibur.
Apakah beristirahat itu hanya dengan berdiam diri? Apakah bertamasya itu hanya menikmati perjalanan dan tempat tertentu? Apakah makan dan minum terlezat itu hanya dengan mendatangi resto? Padahal semuanya didapatkan juga dengan mengolah tanah, berkebun dan bertani.
Berlibur banyak yang digunakan untuk berolahraga, bukankah dengan mengolah tanah, berkebun dan bertani juga sebuah olahraga yang produktif? Berolahraga sambil memikirkan perut dan ketahanan pangan negri ini. Berolahraga sambil berinteraksi dengan tanah, hewan, tumbuhan dan ragam ciptaan-Nya. Berolahraga sambil memadu kasih sayang dengan alam.
Banyak yang enggan berinvestasi karena mempertimbangkan return of Investment, pay back period, Internal rate return, namun pada sisi lain mengumbarkan uang untuk konsumerisme dan kesenangan. Mengapa tidak berfikir bagaimana agar kekayaan terus bergulir saja? Agar tidak kehidupan berbutar dan merata daripada kekayaan tersimpan tak berguna hanya untuk kebanggaan semata.
Mengapa tidak memberdayakan uang kesenangan untuk diberikan kepada buruh tani yang mengelolah tanah dengan berkebun dan bertani? Kembali ke pedesaan bukan dengan membuat bangunan dan kendaraan, tetapi kelolalah tanahnya, itu cara awal mengelola negri ini.
0 komentar: