Berakhirnya Penguasa Pendusta dan Bermewahan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Jangan lemah dengan penguasa yang selalu berdusta. Tak perlu gusar dengan penguasa, pejabat dan pengusaha yang dalam kemewahan. Mereka kuat dan dilindungi oleh seluruh lembaga struktur dan bersenjata. Mereka seharusnya melakukan seperti itu untuk melanggengkan kedustaan dan kemewahannya.
Kedustaan penguasa dan pejabat mudah sekali terrekam. Dengan kedustaan mereka melanggengkan kekuasaan. Mengapa mereka mudah berdusta namun tetap langgeng berkuasa? Tak ada yang mampu menggoyahkannya. Pilar terakhir demokrasi yaitu media massa pun sudah dikuasainya.
Kedustaan dan kemewahan itu berpadu. Tak bisa dipisahkan. Kedustaan harus diselimuti kemewahan agar semua silau dengan kemewahannya bukan sadar dengan kedustaan. Kemewahan harus dibalut dengan kedustaan, karena tak ada jalan tercepat untuk bermewahan kecuali dengan kedustaan.
Bila kedustaan dan kemewahan telah berpadu. Bila yang melakukan kedustaan itu penguasa, pejabat di seluruh struktur lembaga negara. Bila semuanya ditopang oleh pengusaha yang ingin mengambil proyek dari anggaran negara. Apakah masyarakat bisa melawannya?
Kaum Bani Israel tak bisa melawan Firaun. Katanya saat itu Bani Israel adalah kaum pilihan tuhan. Rakyat Mesir tak bisa melawan Firaun, karena terperangah dengan kemewahan Firaun, Haman dan Qarun. Hanya yang beriman yang tidak bisa dikendalikan oleh para penguasa, pejabat dan pengusaha yang beroligarki membangun bangsa dengan kedustaan dan unjuk kemewahan di hadapan rakyat yang rendah diri.
Bukalah surat Al-Muzzamil ayat 11. Bagaimana proses kehancuran penguasa dan setiap orang yang selalu berdusta dan unjuk kemewahan karena upeti, fee dan jadi makelar proyek dan jabatan? Inilah rahasia kehancurannya.
"Biarkan Aku ( sendiri) yang bertindak" seperti itulah ungkapan Allah terhadap penguasa pendusta dan yang bermewahan. Masih kokohnya mereka hingga sekarang karena Allah masih menangguhkan yang akan menjadi takdirnya.
0 komentar: