Barat Kian Suram
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Eropa kian suram. Jerman menuju sinyal resesi. Harga bahan pokok melambung dibarengi melambungnya harga energi karena pasokan energi dari Rusia dibatasi. Eropa dan Amerika terus membantu Ukrania melawan Rusia. Padahal perang berkepanjangan akan terus menghancurkan.
Di Jerman, industri kuliner mulai bangkrut. Toko roti terbesar yang berusia 90 tahun harus tutup karena tak kuat menanggung kenaikan biaya energi. Awalnya, kenaikan harga baku dibebankan ke konsumen, ternyata makin sepi. Untuk menutupi kelangkaan energi, Jerman bekerjasama dengan Uni Emirat Arab.
Yang terjadi di Jerman mulai berimbas ke Inggris. Inflasi terus merangkak naik. Kenaikannya bukan kereta kenaikan permintaan tetapi karena kelangkaan pasokan karena kenaikan harga baku. Resesi yang mulai menerpa Inggris mulai dirasakan masyarakat luas.
Di sekolah, sebelumnya anak dibawah dua tahun mendapatkan makanan gratis dari pemerintah. Sekarang dibatasi, sehingga kedapatan seorang anak memakan karet penghapus karena kelaparan.
Ada anak berpura-pura makan bekalan dari rumah, padahal kotak bekalnya kosong. Ada yang bersembunyi di ruang bermain saat istirahat karena malu tak bisa membeli makanan. Kelaparan mulai melanda anak-anak Inggris.
Covid-19 melanda Eropa dengan korban sangat banyak. Lalu, iklim ekstrim melanda Eropa membuat kekeringan, kebakaran dan kebanjiran. Sekarang krisis energi disebabkan efek perang. Apakah makna semua ini dari kacamata iman?
Mengapa kekuatan ekonomi tiba-tiba lunglai? Begitu pun yang mulai dialami oleh Jepang dan Amerika walaupun dengan kasus yang berbeda. Pada sisi lain, negar Timur Tengah kebanjiran order energi, yang membuat perusahaan paling tinggi pendapatannya di dunia ada di Timur Tengah termasuk negara-negara terkaya di dunia. Bagaimana kacamata dari sisi Iman?
0 komentar: