Allah Mengeluarkan yang Hidup dari yang Mati
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati. Setiap kematian adalah kehidupan yang baru. Sebab kehidupan terus bergulir walaupun kematian terus menyerbu dan menghempas manusia. Darimana asalnya batu bara dan minyak bumi? Bukankah semuanya dari kematian era jutaan masa lalu.
Allah mengangkat ilmu dengan matinya para ulama. Apakah mengangkat itu berarti tercabutnya ilmu? Hilangnya ilmu? Setelah para penghafal Al-Qur'an wafat, bukankah muncul pengumpulan dan mushaf Al-Qur'an di era Abu Bakar dan Utsman bin Affan? Setelah wafatnya para penghafal hadist, bukankah muncul imam Bukhari, Muslim, Ibnu Hiban dan yang lainnya untuk mengkodifikasikannya?
Setelah kematian imam Syafii, bukankah beliau mengabadikan ilmunya dalam kitab Ar-Risalah sehingga muncul ilmu Ushul Fiqh yang memberikan petunjuk bagaimana menggali hukum dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw? Yang baik akan terjaga. Yang buruk bagaikan buih yang akan terbuang dan lenyap.
Jerami padi dikumpulkan. Apa yang terjadi? Ada energi biomassa dari sisa air yang ada di jerami. Jerami itu menjadi panas luar biasa. Padahal tak ada api. Telur pun bila ditaruh di dalamnya akan matang. Saat panas, bermunculan jamur putih yang lezat untuk disantap.
Jerami padi panas dengan sendirinya. Ragam jamur dan organisme bermunculan. Lalu menjadi kompos dan humus. Kompos dan humus akan menghidupkan bibit-bibit tanaman yang ditanam. Kematian ulama dan yang bertakwa, akan menghasilkan energi untuk menyuburkan kehidupan baru.
Setelah kematian umat yang durhaka kepada Allah, bukankah akan memunculkan generasi baru yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kematian Rasulullah saw justru membuat umat Islam menjadi guru peradaban dunia. Tak ada kematian yang sia-sia. Sebab inti sari, nilai inti kehidupan terus menitis dari generasi ke generasi.
Nur Nabi Muhammad saw terus menitis dari Nabi Adam, Nabi Syits, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail hingga lahirnya Rasulullah saw. Energi kebaikan terus mengalirkan dari jiwa ke jiwa, dari kematian ke kehidupan. Seperti unsur hara yang terus berputar dari masa ke masa.
0 komentar: